Jakarta – Personel girlband K-Pop tripleS, Xinyu, menuai perdebatan setelah mengungkapkan pandangan politiknya terkait Kebijakan Satu China (One China Policy). Pernyataan tegasnya ini langsung memicu reaksi keras dari publik.
Menjelang akhir pekan lalu, Xinyu menyampaikan pendapatnya melalui platform fromm. Berawal dari pesan seorang penggemar yang menyinggung tentang China, Xinyu, yang lahir pada 22 Mei 2002, memberikan jawabannya dalam bahasa Mandarin. Secara garis besar, ia menulis bahwa "Macau adalah bagian dari China sejak awal, begitu juga Hong Kong dan Taiwan."
Komentar ini langsung menimbulkan kekhawatiran di kalangan penggemar. Bahkan, ada penggemar yang memintanya untuk berhenti membahas topik tersebut agar tidak memperpanjang masalah.
Namun, Xinyu tampaknya berpegang teguh pada keyakinannya. Ia justru melanjutkan dengan mengatakan, "Siapa pun yang tidak setuju denganku, jangan ikuti aku di fromm. Kenapa aku harus takut? Aku tidak mengatakan hal yang salah, kan?"
Meskipun sejalan dengan sikap pemerintah China, pernyataan Xinyu dianggap berani dan kontroversial. Jarang sekali ada idola K-Pop yang secara terbuka berbicara tentang isu politik, mengingat sensitivitasnya.
Kebijakan Satu China memang merupakan topik yang rumit. Kebijakan ini menegaskan bahwa hanya ada satu negara Tiongkok, dan Taiwan dianggap sebagai bagian dari wilayah Tiongkok. Negara-negara yang menyetujui kebijakan ini tidak boleh mengakui Taiwan sebagai negara berdaulat atau menjalin hubungan diplomatik resmi dengannya.
Xinyu (Zhou Xin Yu) adalah salah satu dari 24 anggota tripleS yang debut di bawah naungan MODHAUS. Sebelum bergabung dengan tripleS, ia pernah menjadi trainee di SM Entertainment (2016-2018) dan Yuehua Entertainment. Ia juga pernah berpartisipasi dalam ajang pencarian bakat Girls Planet 999, yang menghasilkan grup Kep1er.