HOHENSTEIN-ERNSTTHAL – MotoGP Jerman 2025 menjadi saksi bisu drama jatuhnya delapan pembalap. Marc Marquez, sang juara, berbagi tips bagaimana dirinya mampu menghindari petaka tersebut.
Dari total 18 starter, hanya 10 pembalap yang berhasil menyentuh garis finis di seri ke-11 yang digelar pada Minggu malam. Jumlah ini merupakan rekor terendah sejak MotoGP Australia 2011.
Fokus dan Adaptasi di Tikungan Maut
Tikungan 1 Sirkuit Sachsenring menjadi momok menakutkan, menjatuhkan Fabio Di Giannantonio dan Marco Bezzecchi yang saat itu berada di posisi kedua. Marquez, yang tampil dominan, menyadari adanya anomali angin di tikungan tersebut.
“Saya berusaha fokus dan menganalisa situasi. Di Tikungan 1, saya merasakan adanya angin dari belakang, meskipun tidak terlalu kencang,” ungkap Marquez.
Ia menambahkan, perubahan arah angin memaksa pembalap untuk menyesuaikan titik pengereman. Kondisi lintasan yang minim grip akibat hujan juga memperparah keadaan.
Konsentrasi Ekstra Hindari Serpihan
Marquez mengakui bahwa Tikungan 1 menghadirkan tantangan unik. Serpihan motor bekas kecelakaan berserakan di lintasan, menuntut konsentrasi tingkat tinggi agar dapat melaju dengan aman.
“Saya melihat sisa-sisa kecelakaan di putaran berikutnya. Insiden-insiden tersebut justru memacu saya untuk lebih fokus,” jelasnya.
Kemenangan di MotoGP Jerman semakin memantapkan posisi Marquez di puncak klasemen sementara dengan 344 poin. Alex Marquez berada di posisi kedua dengan 261 poin, diikuti oleh Francesco Bagnaia dengan 197 poin.