Mengenal Stroke Sumsum Tulang Belakang: Kasus Langka yang Perlu Diwaspadai

Stroke umumnya dikaitkan dengan gangguan pada otak, tetapi tahukah Anda bahwa stroke juga bisa menyerang sumsum tulang belakang? Meskipun sangat jarang terjadi, stroke sumsum tulang belakang tetap menjadi ancaman serius yang patut diwaspadai.

Apa Itu Stroke Sumsum Tulang Belakang?

Sistem tubuh kita dikendalikan oleh otak dan sumsum tulang belakang. Stroke sumsum tulang belakang terjadi ketika aliran darah ke sumsum tulang belakang terhambat. Kurangnya pasokan oksigen dan nutrisi mengakibatkan kerusakan atau bahkan kematian sel-sel di dalam sumsum tulang belakang. Kasus ini tergolong sangat langka, hanya mencakup sekitar 1-2% dari seluruh kasus stroke.

Gejala dan Dampak Stroke Sumsum Tulang Belakang

Gejala awal yang umum meliputi nyeri leher dan lengan, diikuti oleh kelemahan, mati rasa, atau kelumpuhan. Gejala dapat bervariasi tergantung pada bagian tulang belakang yang terkena. Jika tidak segera ditangani, stroke sumsum tulang belakang dapat menyebabkan kelumpuhan hingga kematian.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab utama stroke sumsum tulang belakang adalah perubahan bentuk pembuluh darah, seperti penebalan dinding pembuluh yang menyebabkan penyempitan. Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi ini meliputi:

  • Kolesterol tinggi
  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit jantung atau riwayat keluarga penyakit jantung
  • Obesitas
  • Diabetes
  • Merokok
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Kurang olahraga

Efek Jangka Panjang

Efek jangka panjang stroke sumsum tulang belakang dapat meliputi:

  • Kelemahan fisik atau kelumpuhan
  • Hilangnya sensasi di lengan atau kaki
  • Kesulitan berjalan atau menggunakan tangan
  • Kesulitan bernapas
  • Nyeri
  • Inkontinensia urine atau usus
  • Masalah seksual
  • Masalah kesehatan mental, termasuk depresi

Pencegahan

Hindari aktivitas yang dapat mencederai tulang belakang, karena dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan sumbatan yang memicu stroke. Jaga kesehatan dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengontrol kadar kolesterol, tekanan darah, dan gula darah, serta menghindari faktor risiko yang telah disebutkan.

Meskipun stroke sumsum tulang belakang jarang terjadi, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang kondisi ini. Dengan memahami gejala, faktor risiko, dan langkah-langkah pencegahan, kita dapat meminimalkan risiko dan meningkatkan kualitas hidup.

Scroll to Top