Industri ponsel pintar global menunjukkan sedikit peningkatan sebesar 1% dibandingkan tahun sebelumnya pada kuartal kedua tahun 2025. Meskipun ada pertumbuhan, tekanan ekonomi makro dan persaingan harga ketat terus membayangi industri ini.
Menurut analisis, penurunan daya beli masyarakat di segmen entry-level menjadi faktor utama yang menghambat pertumbuhan secara keseluruhan. Penjualan ponsel Android kelas bawah mengalami penurunan signifikan, berdampak langsung pada performa pasar secara luas.
Perubahan dramatis terlihat pada daftar lima merek ponsel terlaris dunia. Oppo, yang sebelumnya menduduki peringkat keempat pada kuartal pertama, terlempar dari daftar. Posisinya digantikan oleh Vivo yang naik satu peringkat dengan pertumbuhan 4,8%.
Transsion, perusahaan yang menaungi merek Infinix, Tecno, dan Itel, berhasil menembus jajaran lima besar, menggantikan posisi yang ditinggalkan Oppo. Meskipun mengalami penurunan tipis sebesar 1,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kehadiran Transsion menandai perubahan lanskap persaingan di pasar global. Di Indonesia, Transsion bahkan menduduki posisi puncak sebagai merek ponsel terlaris sepanjang tahun 2024.
Berikut adalah daftar lima merek ponsel terlaris dunia pada kuartal kedua tahun 2025:
- Samsung: Memimpin pasar dengan pangsa 19,7%, tumbuh 7,9% berkat penjualan Galaxy A36 dan A56.
- Apple: Bertahan di posisi kedua dengan pangsa 15,7%, meskipun pertumbuhan melambat menjadi 1,5%.
- Xiaomi: Menduduki peringkat ketiga dengan pertumbuhan tipis 0,6%.
- Vivo: Naik ke posisi keempat dengan pertumbuhan 4,8%.
- Transsion: Merek pendatang baru yang berhasil masuk lima besar, meskipun mengalami penurunan 1,7%.
Secara keseluruhan, pertumbuhan pasar ponsel pintar global pada kuartal kedua tahun 2025 sedikit melambat dibandingkan kuartal sebelumnya, menunjukkan bahwa tantangan ekonomi dan persaingan ketat terus memengaruhi industri ini.