Rayyan Arkan Dikha: Penari Cilik yang Membawa Pacu Jalur Mendunia

Demam pacu jalur kini melanda, bukan hanya di kancah lokal, tetapi juga menyebar ke berbagai belahan dunia. Sosok Rayyan Arkan Dikha, seorang penari belia asal Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, menjadi magnet utama di balik fenomena ini.

Gerakan lincah dan penuh pesona Dikha di atas jalur (perahu tradisional pacu jalur) telah memikat jutaan pasang mata di media sosial. Netizen bahkan menjulukinya ‘Aura Farming’ karena aura dan kharismanya yang luar biasa.

"Senang sekali pacu jalur bisa dikenal di seluruh dunia," ungkap Dikha saat ditemui di Jakarta.

Bakat menari Dikha ternyata sudah terasah sejak usia belia. Ia mulai mendalami tarian pacu jalur sejak berumur 9 tahun.

"Belajar tari pacu jalur sejak umur 9 tahun," ujarnya.

Keunikan tarian yang ditampilkan Dikha adalah hasil kreasi pribadinya. Ia tidak meniru gaya siapapun, melainkan menciptakan karakter dan ciri khasnya sendiri.

"Gaya tariannya sendiri," jelas Dikha.

Dengan antusias, Dikha mengajak semua orang untuk datang dan menyaksikan langsung kemeriahan tradisi pacu jalur di Kuansing.

"Kakak-kakak, jangan lupa datang ke Kuansing, ya! Terima kasih," serunya.

Popularitas Rayyan Arkan Dikha terus meroket. Tidak hanya viral, ia juga mulai mengukir prestasi gemilang. Salah satunya adalah penghargaan sebagai Duta Pariwisata Riau, lengkap dengan beasiswa pendidikan sebagai wujud apresiasi atas dedikasinya dalam melestarikan budaya daerah.

Scroll to Top