Bahaya Minuman Manis: Ancaman Gagal Ginjal Mengintai Generasi Muda Indonesia

Konsumsi minuman manis di kalangan masyarakat Indonesia memprihatinkan. Survei Kesehatan Indonesia 2023 mengungkap, hampir separuh (47,5%) penduduk berusia 3 tahun ke atas mengonsumsi minuman manis lebih dari sekali sehari. Sebagian besar sisanya (43,3%) mengonsumsi 1-6 kali seminggu. Kebiasaan ini berpotensi menimbulkan masalah kesehatan serius di masa mendatang, terutama kerusakan ginjal yang dapat berujung pada cuci darah (hemodialisis).

Minuman kemasan manis rata-rata mengandung 22 gram gula per 250 ml, jauh melampaui batas anjuran Kementerian Kesehatan RI (45,6%). Kelebihan gula dalam darah merusak fungsi insulin dan meningkatkan resistensi insulin.

Kadar gula darah tinggi dalam jangka panjang (diabetes melitus) mengganggu kemampuan ginjal menyaring racun dan kelebihan cairan. Sistem penyaringan ginjal akan rusak secara bertahap, menyebabkan kerusakan ginjal hingga gagal ginjal. Akibatnya, semakin banyak individu usia muda yang harus menjalani cuci darah.

"Diabetes dan hipertensi menjadi faktor risiko utama. Gaya hidup tidak sehat sangat mempengaruhi fungsi ginjal," ungkap ahli nefrologi.

Sebuah studi dalam Clinical Journal of the American Society of Nephrology menemukan bahwa konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis hingga 61%. Minuman manis juga memperbesar risiko diabetes, yang erat kaitannya dengan penurunan fungsi ginjal dan gagal ginjal kronis.

Biaya Pengobatan Gagal Ginjal Melonjak di BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan mencatat pembiayaan penyakit gagal ginjal kronis mencapai Rp 11 triliun pada tahun 2024. Kenaikan ini sejalan dengan peningkatan kasus gagal ginjal kronis, termasuk di kalangan generasi muda.

"Tahun 2024 mencapai Rp 11 triliun, angka yang sangat besar untuk penyakit gagal ginjal kronis. Ini baru yang tercover BPJS saja," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan.

Masyarakat, terutama generasi muda, diimbau untuk memperhatikan pola makan dan minum, serta mengontrol riwayat penyakit yang meningkatkan risiko gagal ginjal.

Scroll to Top