Bank Indonesia (BI) secara tak terduga memangkas suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,25%. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan proyeksi inflasi yang tetap terkendali, stabilitas nilai tukar rupiah, dan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. BI tetap optimis dengan target pertumbuhan ekonomi 2025 di kisaran 4,6-5,4% YoY.
Namun, pertumbuhan kredit perbankan justru melambat menjadi 7,77% YoY pada semester I 2025, terendah sejak Juni 2023. Hal ini disebabkan oleh preferensi bank untuk menempatkan dana di surat berharga dan kehati-hatian dalam menyalurkan kredit. Meski demikian, BI tetap mempertahankan target pertumbuhan kredit 2025 di kisaran 8-11% YoY, berharap adanya perbaikan di semester II seiring dengan kesepakatan dagang dengan AS.
Kabar baiknya, ketidakpastian perdagangan sedikit mereda setelah AS menurunkan tarif impor untuk produk Indonesia dari 32% menjadi 19%. Sebagai imbalan, Indonesia setuju untuk tidak mengenakan tarif impor dan hambatan non-tarif untuk barang-barang dari AS, serta mengimpor energi senilai 15 miliar dolar AS, produk pertanian senilai 4,5 miliar dolar AS, dan 50 unit pesawat Boeing.
Menanggapi perkembangan ini, nilai tukar rupiah melemah tipis -0,11% menjadi 16.278, sementara IHSG menguat +0,7% ke level 7.192. Namun, kenaikan IHSG didorong oleh lonjakan signifikan pada saham DCII (+19,99%) dan DSSA (+3,86%). Sektor perbankan bergerak variatif dengan perubahan tipis di bawah 2%.
Reaksi pasar yang cenderung tenang mengindikasikan bahwa investor menilai dampak perkembangan ini masih terbatas terhadap prospek ekonomi Indonesia. Pasar membutuhkan indikator perbaikan ekonomi yang lebih meyakinkan sebelum investor asing kembali tertarik berinvestasi di Indonesia.
Berita Korporasi:
- TPIA: Bantah rumor akuisisi bisnis SPBU Exxon di Singapura.
- DATA: Mendapatkan fasilitas kredit modal kerja dari BCA sebesar 250 miliar rupiah.
- MTEL: Tidak memiliki informasi terkait rumor merger dengan TBIG. TBIG juga membantah rumor tersebut.
- WIKA: Nilai kontrak baru turun -58% YoY menjadi 4,3 triliun rupiah pada semester I 2025.
- CGAS: Mendapatkan alokasi gas bumi dari Lapangan Galian untuk proyek LNG Station Galian Karawang.
Kabar Ekonomi Lainnya:
- Pertumbuhan kredit perbankan melambat ke level terendah sejak Juni 2023.
- Kementerian Keuangan mengkaji perluasan objek cukai, termasuk produk pangan olahan bernatrium (P2OB) dan komoditas lainnya.
- Inflasi AS mencapai 2,7% YoY pada Juni 2025, melampaui ekspektasi.
- Donald Trump kemungkinan akan mengenakan tarif impor untuk produk farmasi dan semikonduktor.
- Penerbitan obligasi korporasi Indonesia mencapai 90,9 triliun rupiah selama semester I 2025.
- Peluncuran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih kembali diundur menjadi 21 Juli 2025.
Analisis Teknikal:
EMA20 menjadi support kunci untuk mendeteksi momentum saham konglomerat. Momentum sejati muncul saat harga retrace ke EMA20 setelah breakout.