Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah berani dengan menghubungi langsung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk membahas tarif dagang. Pembicaraan telepon yang berlangsung selama hampir 17 menit ini membuahkan hasil positif bagi Indonesia.
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, mengungkapkan momen penting tersebut terjadi pada Selasa malam, 15 Juli, saat Prabowo tengah berada dalam lawatan luar negeri di Eropa. Kedua pemimpin negara membahas berbagai isu, dengan fokus utama pada kebijakan tarif yang diterapkan Amerika Serikat.
Setelah negosiasi yang intens, Prabowo dan Trump berhasil mencapai kesepakatan yang signifikan. Tarif impor AS untuk produk-produk Indonesia diturunkan secara dramatis dari 32 persen menjadi 19 persen.
Teddy menjelaskan bahwa tarif baru ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tarif dagang terendah di Asia. Prabowo terjun langsung dalam negosiasi dengan semangat tinggi untuk membela kepentingan nasional. Upaya ini membuahkan hasil positif, di mana Kepala Negara terus berunding hingga mencapai titik temu.
Kesepakatan ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam kancah perdagangan global. Terlebih lagi, pencapaian ini diraih tidak lama setelah Indonesia berhasil mencapai kesepakatan tarif dagang nol persen dengan Uni Eropa, yang membuka akses pasar lebih luas bagi produk-produk Indonesia di Eropa.
Teddy menambahkan bahwa hasil kesepakatan ini akan segera ditindaklanjuti oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, untuk detail lebih lanjut terkait implementasinya.