Eskalasi Ketegangan: Rusia Ancam Gunakan Senjata Nuklir Setelah Bantuan AS untuk Ukraina

MOSKOW – Rusia kembali melontarkan ancaman penggunaan senjata nuklir, menggarisbawahi bahwa doktrin nuklirnya tetap berlaku. Peringatan keras ini muncul hanya dua hari setelah pengumuman dari Amerika Serikat (AS) bahwa mereka, bersama sekutu NATO, akan memasok Ukraina dengan persenjataan canggih.

Sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, relasi antara Moskow dan NATO terus memanas, dibayangi potensi eskalasi nuklir yang berulang. Diketahui bahwa Rusia memegang cadangan hulu ledak nuklir terbesar di dunia, diikuti oleh AS.

Sebelumnya, AS mengambil pendekatan yang berbeda terhadap konflik Rusia-Ukraina, termasuk potensi perundingan langsung dan perubahan dinamika hubungan dengan Ukraina. Namun, baru-baru ini, AS mengumumkan bahwa sekutu NATO di Eropa akan menginvestasikan miliaran dolar untuk membeli senjata canggih AS guna memperkuat pertahanan Ukraina.

Dalam pernyataan pers, juru bicara Kremlin menegaskan bahwa doktrin nuklir Rusia tetap aktif dan semua ketentuannya tetap berlaku. Pernyataan ini dikeluarkan sebagai respons terhadap pertanyaan mengenai status doktrin nuklir, yang menegaskan bahwa agresi terhadap Rusia atau sekutunya oleh negara non-nuklir dengan dukungan negara nuklir akan dianggap sebagai serangan gabungan.

Doktrin nuklir Rusia telah diperbarui, yang pada dasarnya menurunkan ambang batas untuk penggunaan pencegahan nuklir. Doktrin tersebut menegaskan hak Rusia untuk menggunakan senjata nuklir sebagai respons terhadap serangan nuklir atau jenis senjata pemusnah massal lainnya terhadap Rusia atau sekutunya.

Kremlin juga menyerukan agar AS mendesak Ukraina untuk melanjutkan perundingan damai dengan Rusia.

AS menyatakan akan menyediakan senjata terbaik kepada NATO, termasuk rudal Patriot yang sangat penting untuk pertahanan dari serangan udara dan rudal. Peralatan militer yang akan dipasok ke Ukraina dalam waktu dekat akan diambil dari stok yang ada.

Petinggi NATO menggarisbawahi komitmen untuk meningkatkan pengeluaran, produksi, dan dukungan untuk Ukraina guna menghentikan agresi Rusia dan mencapai perdamaian yang adil dan abadi.

Sementara itu, Ukraina menekankan fokus pada peningkatan produksi senjata dalam negeri, perjanjian dengan mitra internasional, dan pasokan untuk militer Ukraina. Analisis mendalam sedang dilakukan untuk memastikan efektivitas manajemen pertahanan.

Scroll to Top