Serangan Israel ke Gereja Katolik di Gaza Dikecam Italia

Pemerintah Italia mengecam keras serangan yang dilancarkan Israel terhadap satu-satunya gereja Katolik di Gaza, yang mengakibatkan beberapa orang terluka. Perdana Menteri Giorgia Meloni menyatakan bahwa serangan terhadap warga sipil tersebut "tidak dapat diterima".

Serangan ke Gereja Keluarga Kudus itu terjadi bersamaan dengan laporan dari badan pertahanan sipil Gaza yang menyebutkan bahwa serangan Israel telah menyebabkan 18 orang tewas di seluruh wilayah Palestina.

Patriarkat Latin Yerusalem mengumumkan bahwa Gereja Keluarga Kudus di Gaza diserang, menyebabkan beberapa orang terluka termasuk Pastor Paroki, Romo Gabriel Romanelli. Meski tidak ada korban jiwa yang dikonfirmasi, gereja mengalami kerusakan.

Juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, menambahkan bahwa serangan ke gereja Katolik tersebut menyebabkan sejumlah orang terluka, termasuk seorang pastor. Militer Israel menyatakan sedang "menyelidiki" insiden tersebut.

PM Giorgia Meloni menekankan bahwa serangan Israel di Gaza juga menghantam Gereja Keluarga Kudus, sebuah paroki di Kota Gaza yang sering dihubungi oleh mendiang Paus Fransiskus selama konflik. Meloni menegaskan bahwa serangan terhadap penduduk sipil tidak dapat diterima dan tidak ada tindakan militer yang dapat membenarkan perilaku tersebut.

Dari total populasi Jalur Gaza yang berjumlah lebih dari dua juta jiwa, sekitar 1.000 di antaranya beragama Kristen. Sebagian besar beragama Ortodoks, namun terdapat sekitar 135 umat Katolik di wilayah tersebut. Sejak awal konflik Gaza pada Oktober 2023, umat Katolik telah berlindung di kompleks gereja, bersama dengan beberapa umat Kristen Ortodoks.

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani juga mengutuk serangan ke gereja Katolik tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada Pastor Romanelli yang terluka.

Scroll to Top