Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Sofian Effendi, secara mengejutkan menarik seluruh pernyataan yang sebelumnya ia lontarkan terkait riwayat pendidikan dan ijazah sarjana Presiden Joko Widodo. Pernyataan tersebut sebelumnya terekam dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Langkah Update.
Dalam video yang telah ditonton ratusan ribu kali itu, Sofian berdiskusi dengan seorang pakar forensik digital mengenai keabsahan ijazah Jokowi yang dikeluarkan oleh UGM.
Penarikan pernyataan ini diumumkan Sofian melalui surat tertulis yang ditandatanganinya. Dalam surat tersebut, ia juga menyatakan bahwa pernyataan Rektor UGM saat ini, Ova Emilia, mengenai ijazah Jokowi sesuai dengan fakta yang ada di universitas.
Sofian menjelaskan bahwa ia tidak mengetahui bahwa percakapannya akan disiarkan secara langsung di YouTube. Ia mengira sesi tersebut hanyalah obrolan daring biasa antar alumni UGM dari berbagai kota.
Meskipun merasa kurang nyaman dengan dipublikasikannya percakapan tersebut, Sofian menegaskan bahwa ia tidak merasa dijebak. Ia berencana menyampaikan keberatan karena materi obrolan seharusnya hanya untuk kalangan internal.
Menanggapi pertanyaan mengenai keaslian ijazah Jokowi, Sofian mengaku belum memiliki bukti kuat dan hanya berbincang dengan teman-temannya mengenai isu tersebut.
Sofian juga membantah adanya tekanan atau intimidasi yang memotivasinya untuk menarik pernyataannya. Ia mengaku khawatir setelah mendengar kabar tentang rencana pelaporan dirinya ke polisi oleh kelompok pendukung Jokowi atas dugaan penyebaran fitnah.
Sofian berharap tindakannya ini dapat memperbaiki hubungan antara dirinya dan pihak UGM, serta mengakhiri polemik seputar ijazah Jokowi demi menjaga persatuan bangsa.
Sebelumnya, kasus dugaan ijazah palsu ini telah ditangani oleh Bareskrim Polri yang menyatakan ijazah Jokowi adalah asli.
Jokowi sendiri telah melaporkan dugaan fitnah dan pencemaran nama baik terkait kasus ini, yang kini telah ditingkatkan statusnya ke tahap penyidikan oleh Polda Metro Jaya.