Donald Trump Diduga Mengalami Gangguan Pembuluh Darah Vena Kronis

Jakarta – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang kini berusia 79 tahun, dilaporkan mengalami gangguan aliran darah vena kronis atau chronic venous insufficiency. Kabar ini muncul setelah Trump mengeluhkan adanya pembengkakan ringan pada kakinya dalam beberapa minggu terakhir.

Juru Bicara Gedung Putih menyatakan bahwa dokter kepresidenan telah melakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk pemeriksaan pembuluh darah dengan ultrasound doppler. Hasilnya menunjukkan adanya chronic venous insufficiency, sebuah kondisi yang umum dan biasanya tidak berbahaya, terutama pada individu berusia lanjut.

Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa tidak ada indikasi penggumpalan darah di vena dalam maupun penyakit arteri. Kondisi jantung Trump juga dinyatakan normal, tanpa tanda-tanda gagal jantung, gangguan ginjal, atau penyakit sistemik lainnya.

Apa Sebenarnya Chronic Venous Insufficiency?

Kondisi ini terjadi ketika katup di pembuluh darah vena tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan darah mengumpul di kaki. Gejala yang umum meliputi pembengkakan, nyeri, kram, atau perubahan warna kulit pada tungkai. Meskipun umumnya tidak mengancam jiwa, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Para ahli medis berpendapat bahwa kondisi ini cukup lazim terjadi seiring bertambahnya usia, terutama pada mereka yang memiliki berat badan berlebih. Faktor lain seperti tekanan darah tinggi atau masalah tidur seperti sleep apnea juga dapat berkontribusi.

Terkait memar yang terlihat di punggung tangan Trump, dijelaskan bahwa hal itu disebabkan oleh seringnya berjabat tangan dan konsumsi aspirin sebagai bagian dari perawatan kardiovaskular rutin. Dokter kepresidenan menegaskan bahwa Trump tetap berada dalam kondisi kesehatan yang sangat baik.

Meskipun dianggap jinak, beberapa dokter menyarankan untuk tetap melakukan evaluasi lebih lanjut untuk mencari kemungkinan penyebab lain, seperti peningkatan tekanan jantung atau paru-paru. Penyebab chronic venous insufficiency bisa bervariasi, mulai dari usia lanjut, obesitas, kurangnya aktivitas fisik, hingga terlalu lama duduk atau berdiri.

Jika kembali menjabat, Trump akan menjadi presiden tertua dalam sejarah AS. Meskipun menghadapi masalah pembuluh darah ringan, tim medis Gedung Putih meyakinkan bahwa kondisinya stabil dan tidak mengganggu aktivitasnya.

Scroll to Top