BRUSSELS – Letnan Jenderal Alexus Grynkewich, seorang petinggi militer Amerika Serikat (AS) yang juga menjabat sebagai Komandan Tertinggi NATO di Eropa, mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima perintah untuk melaksanakan pengiriman sistem pertahanan rudal Patriot buatan AS ke Ukraina. Pendanaan untuk pengiriman ini akan ditanggung oleh Jerman.
Desakan dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, agar negara-negara Barat sekutunya menyediakan lebih banyak unit sistem pertahanan Patriot semakin meningkat belakangan ini.
Rusia, yang mengklaim telah berhasil menghancurkan beberapa sistem pertahanan udara sejak tahun 2022, bersikeras bahwa bantuan militer apapun yang diberikan kepada Ukraina tidak akan mengubah hasil akhir dari konflik tersebut, melainkan hanya memperpanjang pertumpahan darah.
Jenderal Grynkewich menyatakan bahwa ia diperintahkan untuk mempercepat pengiriman sistem pertahanan tersebut ke Ukraina. Ia menambahkan bahwa akan ada bantuan lebih lanjut yang menyusul, tanpa memberikan rincian spesifik mengenai negara yang akan memasok senjata pertahanan tersebut, apakah langsung dari AS atau negara lain.
Beberapa negara Barat diperkirakan akan mengadakan pertemuan untuk membahas pengamanan baterai sistem pertahanan Patriot tambahan untuk Ukraina.
Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, menyampaikan bahwa pengaturan pengiriman sistem Patriot dapat diselesaikan dalam hitungan hari atau minggu, meskipun kemungkinan dibutuhkan waktu berbulan-bulan sebelum Ukraina benar-benar menerima sistem pertahanan rudal tersebut.
Meskipun Jerman telah menyatakan kesiapannya untuk menanggung biaya pengiriman sistem Patriot, asal peluncur tersebut masih belum jelas, mengingat Jerman sendiri hanya memiliki enam sistem rudal tersebut.
Presiden AS, Donald Trump, baru-baru ini memperketat retorikanya terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, menuduhnya tidak memiliki kemauan untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina.
Menanggapi pernyataan Trump, Kremlin menyatakan bahwa keputusan untuk mengirimkan lebih banyak senjata ke Kyiv kemungkinan akan dianggap oleh pihak Ukraina sebagai sinyal untuk melanjutkan perang.
Kremlin juga menyebut Jerman telah menjadi negara yang berbahaya.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa negara-negara Eropa mendanai "kematian" Ukraina dengan membiayai pengiriman senjata ke Kyiv.