Baru-baru ini, Tasya Kamila membuka cerita tentang bagaimana keluarganya berjuang saat sang suami, Randi Bachtiar, didiagnosis menderita kanker lymphoma hodgkin atau kanker getah bening pada tahun 2021. Situasi ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya memiliki dana darurat.
Saat vonis kanker datang, Randi baru saja mengundurkan diri dari pekerjaannya untuk melanjutkan pendidikan S2. Kondisi ini memaksa Tasya dan keluarga untuk menggunakan dana darurat yang telah dipersiapkan guna membiayai pengobatan Randi. Tasya menceritakan bahwa sebelumnya mereka mengandalkan asuransi dari perusahaan tempat Randi bekerja. Namun, takdir berkata lain, penyakit datang di waktu yang kurang tepat.
Tasya sangat bersyukur karena dana darurat yang telah disiapkan mampu menutupi biaya pengobatan suaminya. Baginya, dana darurat adalah penyelamat finansial di saat-saat genting. Randi sendiri telah dinyatakan sembuh dari kanker setelah menjalani serangkaian perawatan. Kebahagiaan keluarga ini semakin lengkap dengan kelahiran anak kedua, seorang putri cantik bernama Shafanina Wardhana Bachtiar.
Kenapa Dana Darurat Penting?
Pengalaman Tasya Kamila dan keluarga memberikan gambaran jelas tentang betapa krusialnya dana darurat. Menurut ahli keuangan, dana darurat sebaiknya diprioritaskan sejak awal perencanaan keuangan keluarga. Ibarat payung sebelum hujan, dana ini siap melindungi dari risiko finansial tak terduga.
Dana darurat berfungsi sebagai bantalan saat menghadapi kondisi mendesak, seperti kehilangan pekerjaan, perbaikan rumah, atau biaya pengobatan yang besar. Memiliki dana ini memberikan ketenangan pikiran bagi pasangan suami istri dalam menghadapi masalah finansial.
Manfaat Dana Darurat
Selain memberikan rasa aman, dana darurat juga memiliki manfaat lain:
- Mengurangi Ketergantungan pada Utang: Saat menghadapi masalah keuangan, dana darurat mencegah keluarga untuk berutang.
- Tidak Mengganggu Anggaran Lainnya: Dana darurat memastikan pos-pos anggaran lain, seperti kebutuhan sehari-hari dan investasi, tidak terganggu saat terjadi keadaan darurat.
Langkah-Langkah Membuat Dana Darurat
Merencanakan dana darurat sebaiknya dilakukan bersama pasangan. Berikut beberapa langkah yang bisa dipertimbangkan:
- Catat Pengeluaran Rutin: Rinci pengeluaran bulanan dan kelompokkan menjadi pengeluaran wajib dan tambahan. Lakukan pencatatan selama beberapa bulan untuk mendapatkan rata-rata pengeluaran wajib.
- Evaluasi Pengeluaran: Identifikasi pengeluaran yang tidak esensial dan bisa dikurangi.
- Target Jumlah Dana Darurat: Idealnya, dana darurat mencukupi untuk menutupi kebutuhan hidup selama tiga hingga enam bulan.
Dengan perencanaan yang matang, dana darurat akan menjadi jaring pengaman finansial yang handal bagi keluarga Anda.