Sebuah kontroversi mencuat terkait status kelulusan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Prof. Dr. Sofian Effendi, yang pernah menjabat sebagai Rektor UGM periode 2002-2007, secara terbuka mempertanyakan keabsahan status Jokowi sebagai alumni UGM dalam sebuah siaran langsung di YouTube pada Rabu, 16 Juli 2025.
UGM dengan tegas membantah pernyataan tersebut. Sekretaris Universitas, Dr. Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, menegaskan bahwa data dan bukti akademik Fakultas Kehutanan UGM menunjukkan Jokowi adalah alumni. Beliau tercatat sebagai mahasiswa mulai tahun 1980 dengan nomor mahasiswa 80/34416/KT/1681, menyelesaikan studi, dan lulus pada 5 November 1985. UGM menyayangkan opini keliru yang disampaikan Prof. Sofian dan mengingatkan akan konsekuensi hukum yang mungkin timbul.
UGM juga menegaskan posisinya sebagai institusi publik yang terikat pada peraturan perundang-undangan mengenai perlindungan data pribadi dan keterbukaan informasi publik. Data pribadi Jokowi hanya akan diberikan jika ada permintaan resmi dari aparat penegak hukum.
Tak lama berselang, Prof. Sofian Effendi menarik seluruh pernyataannya terkait riwayat pendidikan tinggi dan ijazah sarjana Jokowi. Klarifikasi ini disampaikan setelah pernyataan kontroversialnya tersebar luas melalui kanal YouTube Langkah Update. Ia mengaku tidak menyangka pembicaraan yang awalnya dianggap sebagai diskusi internal alumni UGM, disiarkan secara langsung.
Meskipun demikian, Prof. Sofian mengaku tidak merasa dijebak dalam sesi tersebut, namun akan menyampaikan keberatan atas publikasi pembicaraan tersebut. Ia juga menyatakan tidak merasa diintimidasi atau ditekan saat membuat surat pernyataan penarikan ucapan. Namun, ia mengakui kekhawatirannya setelah mendengar kabar tentang rencana pelaporan dirinya ke polisi oleh kelompok pendukung Jokowi atas tuduhan fitnah.
Prof. Sofian berharap penarikan pernyataannya dapat memperbaiki hubungannya dengan UGM, khususnya dengan Rektor UGM saat ini, Prof. dr. Ova Emilia. Ia juga berharap polemik ijazah Jokowi segera berakhir demi menjaga persatuan bangsa.