Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyinggung nama bintang muda Barcelona, Lamine Yamal, ketika berbicara tentang potensi naturalisasi pemain muda, Mauro Zijlstra.
Zijlstra, yang saat ini berusia 20 tahun dan bermain untuk FC Volendam, dipandang Erick memiliki potensi besar meskipun masih muda. "Dia [Zijlstra] berusia 20 tahun, tetapi di sepak bola modern, bahkan Yamal yang muda pun bisa tampil bagus," kata Erick.
Namun, Erick tidak ingin terlalu cepat memasukkan Zijlstra ke Timnas senior. Ia menekankan bahwa Zijlstra perlu membuktikan diri terlebih dahulu di Timnas Indonesia U-23 setelah proses naturalisasinya selesai. Tujuannya adalah agar Zijlstra dapat menunjukkan kemampuannya di level kelompok umur sebelum naik ke level yang lebih tinggi.
"Jangan terburu-buru. Biarkan dia bermain dulu di U-23, siapa tahu dia bagus. Seperti Jens Raven kemarin, yang mencetak enam gol, tetapi biarkan dia membuktikan dirinya terlebih dahulu," ujar Erick. "Masih ada Hokky Caraka, biarkan Jens bersaing dengan Hokky. Agar pemain tidak menjadi sombong."
Zijlstra memiliki postur tubuh yang ideal untuk menjadi penyerang andalan, dengan tinggi badan 188 cm. Posisi idealnya adalah sebagai striker, meskipun ia juga mampu bermain sebagai gelandang serang.