PSSI Bergerak Cepat, Dua Striker Baru Siap Dinaturalisasi Perkuat Timnas Indonesia

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengumumkan rencana penting terkait penguatan timnas Indonesia melalui naturalisasi. Dua pemain baru diproyeksikan untuk segera bergabung, menyusul kabar kurang menyenangkan terkait cedera yang menimpa penyerang Ole Romeny.

Ole Romeny, yang bermain untuk Oxford United, mengalami cedera serius saat berpartisipasi dalam Piala Presiden 2025. Insiden yang terjadi dalam pertandingan melawan Arema FC tersebut membuatnya harus menjalani operasi di Belanda. Akibatnya, partisipasinya dalam laga penting Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi dan Irak pada Oktober 2025 mendatang menjadi sangat diragukan.

Menyikapi situasi ini, PSSI mengambil langkah proaktif dengan mencari pemain keturunan potensial untuk dinaturalisasi. Erick Thohir memastikan bahwa dua pemain keturunan telah menyatakan komitmennya untuk membela Merah Putih. Selain dua nama ini, PSSI juga tengah memproses naturalisasi Mauro Ziljstra untuk memperkuat timnas U23. Dengan demikian, akan ada tiga amunisi baru yang siap meramaikan skuad Garuda.

"Kami sedang mengusahakan beberapa tambahan. Ada dua pemain yang sedang kami seriusi," ujar Erick Thohir. "Tadi malam keduanya sudah berjanji untuk bergabung dengan timnas Indonesia."

Meskipun demikian, Erick Thohir belum bersedia mengungkap identitas kedua pemain tersebut karena proses administrasi masih berjalan.

"Belum bisa saya sebutkan. Belum ada hitam di atas putih," jelasnya.

Erick menegaskan bahwa kedua pemain tersebut berposisi sebagai striker. Hal ini dilakukan untuk memperkuat lini depan timnas Indonesia yang saat ini membutuhkan tambahan opsi setelah cederanya Ole Romeny. Saat ini, opsi yang ada untuk posisi penyerang antara lain Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick.

"Ya posisi depan. Bek tengah, kanan, kiri sudah banyak, masa nambah lagi," tegas Erick Thohir.

Terkait proses naturalisasi Mauro Zijlstra, Erick Thohir memastikan bahwa prosesnya berjalan lancar. Dokumen-dokumen yang diperlukan telah diserahkan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan saat ini sedang diproses di DPR.

Scroll to Top