Aglaonema Mutasi: Pesona dan Tantangan Perawatannya

Aglaonema mutasi, dengan keunikan penampilannya, selalu memikat hati para penggemar tanaman hias. Namun, keindahan ini hadir dengan tantangan tersendiri dalam hal perawatan.

Salah satu tantangan utama adalah kerentanan terhadap hama dan penyakit. Seorang kolektor aglaonema bahkan harus berjuang melawan serangan kutu putih yang memicu pertumbuhan cendawan pada tanaman aglaonema angelina mutasinya. Tindakan drastis seperti pemangkasan daun dan batang terpaksa dilakukan untuk menyelamatkan tanaman.

Perubahan warna yang mencolok pada aglaonema mutasi juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan. Mutasi warna sering kali menyebabkan penurunan kadar klorofil, pigmen hijau yang berperan penting dalam fotosintesis. Akibatnya, kemampuan tanaman untuk menghasilkan makanan sendiri berkurang, membuatnya lebih rentan terhadap stres. Hal ini terbukti saat beberapa anakan aglaonema mutasi mati setelah dipisahkan dari induknya karena tidak mampu beradaptasi.

Selain itu, aglaonema mutasi juga rentan terhadap busuk akar. Untuk mencegah masalah ini, penting untuk menggunakan media tanam yang tepat. Campuran media tanam yang ideal terdiri dari sekam mentah fermentasi, andam, cocopeat, sekam bakar, pasir malang, dan batu zeolit. Selain itu, pemberian pupuk hayati dan gula pasir secara rutin dapat membantu meningkatkan populasi mikroorganisme menguntungkan yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri penyebab busuk akar.

Dengan perhatian dan perawatan yang tepat, aglaonema mutasi dapat tumbuh subur dan memancarkan keindahannya, menjadi koleksi yang membanggakan bagi para pemiliknya.

Scroll to Top