Kasus HIV/AIDS di Lingga Meningkat, Puskesmas Dabo Lama Gencar Lakukan Pendekatan Humanis

LINGGA – Kabupaten Lingga kembali menghadapi tantangan serius terkait kesehatan masyarakat. Data terbaru dari UPT Puskesmas Dabo Lama menunjukkan adanya peningkatan kasus HIV/AIDS. Pada tahun 2025, tercatat satu kasus baru dan satu kasus kematian akibat penyakit mematikan ini.

Peningkatan ini menjadi perhatian utama bagi tenaga kesehatan di Lingga. Puskesmas Dabo Lama, yang menjadi garda terdepan dalam penanganan HIV/AIDS di Kecamatan Singkep, mencatat adanya 41 pasien yang terdaftar dalam layanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP).

Dari jumlah tersebut, 22 pasien secara aktif menjalani pengobatan Antiretroviral (ARV). Mereka terdiri dari 13 laki-laki, 9 perempuan, dan 2 anak-anak berusia 12 dan 18 tahun. Sayangnya, 8 pasien telah meninggal dunia, dengan komposisi 6 laki-laki dan 2 perempuan. Selain itu, 10 pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan di luar daerah, dan satu pasien perempuan tidak lagi terpantau keberlanjutan pengobatannya.

Puskesmas Dabo Lama menerapkan pendekatan humanis dalam penanganan pasien HIV/AIDS. Mengutamakan kerahasiaan dan kenyamanan pasien, tenaga kesehatan memilih untuk melakukan kunjungan langsung ke rumah-rumah pasien melalui sistem homecare.

Ketersediaan obat ARV di Lingga saat ini hanya terpusat di tiga lokasi, yaitu RSUD Dabo Singkep, RS Encik Mariam Daik, dan UPT Puskesmas Dabo Lama. Meski demikian, penanganan pasien berjalan cukup baik berkat dukungan keluarga yang kooperatif dan kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat. Hal ini berdampak positif pada kondisi kesehatan pasien, termasuk peningkatan berat badan dan penanganan infeksi oportunistik.

Upaya homecare, kolaborasi dengan keluarga, serta ketersediaan obat ARV menjadi kunci penting dalam pengendalian HIV/AIDS di Lingga. Namun, tanpa kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat, ancaman penyebaran kasus baru akan terus menghantui kesehatan masyarakat di Kabupaten Lingga.

Scroll to Top