Pesta rakyat pernikahan putra Gubernur Jawa Barat, yang digelar di Alun-alun Garut, berubah menjadi duka setelah menelan tiga korban jiwa. Ironisnya, pernyataan Gubernur terkait acara tersebut tampak berbeda sebelum dan sesudah tragedi.
Sebelum kejadian nahas, sebuah video di kanal YouTube pribadi Gubernur menampilkan percakapan antara dirinya dan putranya, Maula Akbar, mengenai rencana makan gratis untuk masyarakat di pendopo Garut. Dalam video itu, Maula menyebutkan bahwa hiburan akan diselenggarakan pada Jumat malam.
Gubernur menekankan potensi kedatangan masyarakat dalam jumlah besar karena popularitasnya. Ia bertanya tentang detail hiburan yang direncanakan. Maula menyebutkan beberapa nama pengisi acara seperti Ohang, Kiwil, dan Ceu Popon.
Gubernur mengingatkan bahwa acara hiburan untuk masyarakat hanya dijadwalkan pada Jumat malam, bukan sebelumnya. Ia juga menanyakan persiapan bagi masyarakat, yang dijawab dengan penyediaan beragam makanan dari UMKM lokal. Gubernur mempersilahkan warga untuk datang dan menikmati acara.
Namun, pasca-tragedi, Gubernur mengaku tidak mengetahui adanya acara syukuran makan gratis bagi warga. Ia menegaskan bahwa yang ia ketahui hanyalah pentas seni untuk masyarakat yang dijadwalkan pada Jumat malam.
Gubernur kemudian memberikan klarifikasi terkait percakapannya dengan Maula. Ia menyatakan bahwa acara yang tercantum dalam jadwalnya dan diunggah di media sosial seharusnya dilaksanakan pada malam hari, bersamaan dengan acara kesenian, pagelaran seni, dan dilakukan di lapangan terbuka.
Ia menambahkan, dalam video YouTube-nya jelas disebutkan bahwa acara berlangsung pada Jumat pukul 7 malam bersama acara kesenian. "Jadi yang jam 13 tuh tidak ada dalam agenda yang saya miliki," imbuhnya.