Di usia 53 tahun, Yuni Shara tetap memukau dan terlihat segar bugar. Apa sebenarnya rahasia di balik penampilannya yang awet muda? Bagi Yuni, kecantikan sejati bukan hanya soal fisik atau perawatan mahal, melainkan kenyamanan dalam diri sendiri.
Ditemui di sebuah kesempatan, Yuni berbagi pandangannya tentang definisi kecantikan. Menurutnya, penampilan memang menjadi kesan pertama yang penting. Namun, seiring berjalannya waktu, kecantikan fisik bukanlah segalanya.
"Cantik itu awalnya dari fisik, itu kesan pertama. Tapi lama-lama, bisa pudar atau justru bertambah, tergantung kepribadian. Ada orang yang penampilannya biasa saja, tapi pintar dan menyenangkan saat diajak bicara, jadi terlihat keren," ujarnya.
Menanggapi tren operasi plastik yang semakin marak di kalangan selebriti, Yuni berpendapat bahwa saat ini banyak yang terbuka melakukan facelift, bahkan di usia muda. Baginya, hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan.
"Sekarang banyak yang facelift, padahal masih muda. Mungkin sedang tren. Dulu kan biasanya ditutupi. Sekarang malah kalau tidak operasi plastik, sepertinya kurang keren," katanya sambil tersenyum.
Namun, Yuni tidak menghakimi pilihan orang lain. Menurutnya, semua itu adalah hak individu. Jika membuat seseorang bahagia, maka sah-sah saja.
"Banyak yang melakukannya dan mereka bahagia, ya tidak masalah," imbuhnya.
Meski demikian, Yuni sendiri belum pernah menjalani operasi plastik. Alasannya sederhana, ia memiliki kulit keloid. Jika sampai operasi, ia khawatir hasilnya justru menimbulkan masalah.
"Sampai sekarang saya belum berani. Kulit saya keloid, jadi bingung juga mau menyimpannya di mana," ucapnya jujur.
Sebagai alternatif, pelantun lagu Desember Kelabu ini lebih memilih perawatan non-bedah. Misalnya, menggunakan teknologi olijio untuk mengencangkan kulit, dan sesekali botox.
"Terakhir pakai olijio, itu dari Desember sampai sekarang. Untuk tightening saja. Kadang-kadang juga botox," ungkapnya.
Yuni juga percaya bahwa merawat diri, dalam bentuk apapun, adalah wujud self-love, terutama bagi para artis yang masih aktif tampil di depan publik.
"Sebenarnya itu bentuk memuliakan diri sendiri. Teman-teman yang masih di panggung pasti ingin tampil oke. Kalau tampil kurang baik nanti malah dikomentari," tutupnya sambil tersenyum.