Pemerintah Kota Samarinda sedang menjajaki kerjasama strategis dengan Indosat Regional Kalimantan untuk mengakselerasi transformasi digital di wilayahnya. Indosat menawarkan program unggulan "Tiga Pilar Desa/Kelurahan Digital" yang meliputi Keluarga Digital, RT Digital, dan Sekolah Digital.
Program ini memanfaatkan teknologi HI-FI (High Fidelity Internet), sebuah sistem koneksi internet nirkabel berkecepatan tinggi yang efisien menjangkau kawasan padat penduduk dan daerah terpencil tanpa instalasi kabel.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyambut baik inisiatif ini karena sejalan dengan visi pembangunan kota yang mengedepankan digitalisasi layanan publik dan ekonomi masyarakat.
"Program ini sangat menarik dan relevan dengan kebutuhan kita. Pembahasan teknis lebih lanjut akan dilakukan karena potensi program ini luar biasa untuk mendukung digitalisasi kota," ujar Andi Harun.
Keunggulan program ini terletak pada biaya yang terjangkau. Masyarakat hanya perlu membayar sekitar Rp75.000 per bulan untuk menikmati koneksi internet di rumah. Perangkat Wi-Fi yang digunakan juga portabel dan dilengkapi baterai, memberikan fleksibilitas dalam pemasangan.
"Modelnya serupa dengan Starlink. Bahkan pedagang pasar pun dapat memiliki akses Wi-Fi sendiri, sehingga mempercepat digitalisasi pasar tradisional," imbuhnya.
Andi Harun menyebutkan beberapa lokasi potensial untuk uji coba program ini, seperti Pasar Pagi, kawasan Citraniaga, dan Sekolah Unggulan di Loa Bakung. Akses internet di setiap lapak pasar diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk lokal dengan toko modern.
"Produk pasar tradisional kita sebenarnya lebih segar. Namun, karena belum terhubung secara digital, informasi produk sulit disebarluaskan," jelasnya.
Program RT Digital akan mendukung integrasi dengan CCTV lingkungan serta layanan administratif tingkat RT. Sementara itu, Sekolah Digital memungkinkan ruang kelas dan rumah siswa terhubung dalam satu jaringan internet.
Andi Harun telah menginstruksikan Dinas Kominfo dan Bapperida untuk menyiapkan kajian teknis. Jika perhitungan anggaran sesuai, Samarinda siap menjadi kota percontohan. "Program ini sangat potensial, dan kita akan lanjutkan ke pertemuan teknis selanjutnya," pungkasnya.