Trump Ancam Negara-Negara BRICS: Akan Berakhir Jika Serius Bersatu

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali melontarkan peringatan keras terhadap negara-negara anggota BRICS. Trump menyatakan bahwa kelompok negara berkembang ini akan segera bubar jika benar-benar serius dalam mewujudkan persatuan yang solid.

Trump menegaskan akan "menghantam" negara-negara BRICS jika mereka benar-benar bersatu. Ia menekankan bahwa Amerika Serikat tidak akan membiarkan dirinya dipermainkan oleh pihak manapun. Pernyataan ini muncul setelah rencana penerapan tarif impor sebesar 10% terhadap negara-negara yang dianggap mendukung kebijakan anti-Amerika dari BRICS.

Trump juga menyatakan komitmennya untuk mempertahankan dominasi dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia. Ia menolak ide penerbitan mata uang digital oleh bank sentral AS (CBDC) dan berjanji untuk menentang gagasan tersebut selama masa jabatannya.

Sikap keras Trump terhadap BRICS muncul di tengah stagnasi diplomasi multilateral di forum-forum besar seperti G7 dan G20. Ia mengklaim, tanpa bukti, bahwa BRICS dibentuk untuk melemahkan posisi AS secara global, terutama dominasi dolar.

Klaim tersebut telah dibantah oleh para pemimpin BRICS. Mereka menyatakan bahwa tujuan kerja sama BRICS adalah untuk menciptakan keseimbangan ekonomi dunia yang lebih adil dan multipolar, bukan untuk melawan negara mana pun.

Meskipun sempat muncul gagasan untuk membentuk mata uang bersama, rencana tersebut ditunda oleh Brasil selaku ketua BRICS saat ini. Namun, kelompok ini tetap mendorong pengembangan sistem pembayaran lintas batas yang dikenal sebagai BRICS Pay.

BRICS Pay bertujuan untuk memfasilitasi transaksi perdagangan antar anggota dengan menggunakan mata uang lokal, tanpa bergantung pada sistem pembayaran global berbasis dolar. Kehadiran BRICS sebagai poros alternatif ekonomi dunia dipandang sebagai respons terhadap ketidakseimbangan sistem keuangan global yang didominasi oleh negara-negara maju.

Scroll to Top