Ayahanda Sarwendah, Hendrik Lo, Berpulang di Usia 63 Tahun

Kabar duka menyelimuti keluarga besar Sarwendah. Sang ayah tercinta, Hendrik Lo, menghembuskan napas terakhirnya di usia 63 tahun. Jenazah mendiang kini disemayamkan di rumah duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara.

Dengan nada tegar, Sarwendah menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada rekan media dan sahabat yang telah meluangkan waktu untuk hadir melayat. Ia mengapresiasi kehadiran serta perhatian yang diberikan.

Sarwendah mengungkapkan bahwa kepergian ayahnya terbilang mendadak. Hendrik Lo tidak menunjukkan gejala sakit yang berarti, namun tiba-tiba mengeluh sakit perut. Setelah diperiksakan ke dokter, diketahui terdapat batu empedu yang memicu komplikasi serius.

"Papi tiba-tiba mengeluh sakit perut, setelah diperiksa ternyata ada batu empedu yang menyebabkan komplikasi. Terakhir ada gagal ginjal, gagal jantung, dan gagal pernapasan. Prosesnya begitu cepat," jelas Sarwendah dengan suara bergetar.

Hendrik Lo sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama lima hari sebelum akhirnya berpulang.

Sarwendah sedianya memiliki jadwal pekerjaan di Korea Selatan pada hari ini. Namun, demi mendampingi sang ayah di saat-saat terakhir, seluruh agenda tersebut dibatalkan. "Saya seharusnya ada pekerjaan ke Korea, tetapi kami batalkan dan rekan kerja serta brand sangat mengerti," tuturnya.

Momen kepergian Hendrik Lo terjadi pada pukul 08.18 pagi, sebuah waktu yang memiliki makna khusus bagi keluarga. "Pukul 8.18 pagi, yang juga bertepatan dengan tanggal dan bulan ulang tahun beliau," ungkap Sarwendah dengan nada haru.

Waktu tersebut juga dipilih berdasarkan perhitungan feng shui untuk proses pemindahan jenazah ke peti. "Saat Papi masuk peti, menurut feng shui, jam 8.18 juga merupakan waktu yang tepat," jelasnya.

Sebelum berpulang, Hendrik Lo sempat mendapatkan perawatan intensif di ICU. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan orang-orang terdekat.

Scroll to Top