Yaman kembali beraksi! Kelompok Ansarullah (Houthi) mengklaim telah meluncurkan serangan militer khusus yang menargetkan Bandara Lod, atau yang lebih dikenal sebagai Bandara Ben Gurion, di wilayah pendudukan Yafa. Serangan ini diklaim menggunakan rudal balistik hipersonik Falastin-2 yang berhasil mengenai sasaran.
Menurut juru bicara militer Houthi, Brigadir Jenderal Yahya Saree, serangan ini menyebabkan kepanikan massal di kalangan warga Israel dan melumpuhkan aktivitas bandara.
Sebelumnya, militer Israel membenarkan adanya pencegatan rudal yang diluncurkan dari Yaman menuju Israel. Sirene peringatan bahkan berbunyi di Yerusalem, Tel Aviv, dan wilayah lainnya. Media Israel melaporkan bahwa ini adalah serangan rudal kedua dari Yaman dalam 48 jam terakhir, yang menyebabkan gangguan penerbangan di Bandara Ben Gurion.
Houthi menegaskan akan terus melanjutkan operasi militer terhadap target-target Israel hingga agresi di Gaza dihentikan dan blokade dicabut sepenuhnya. Mereka juga menyerukan kepada seluruh umat Muslim di dunia untuk memberikan dukungan kepada rakyat Gaza yang menderita akibat agresi dan blokade.
Pelabuhan Eilat Terancam Tutup Akibat Blokade Houthi
Dampak serangan Houthi tidak hanya dirasakan di udara. Pelabuhan Eilat, salah satu pelabuhan utama di Israel, dikabarkan akan berhenti beroperasi karena ketidakmampuan membayar utang. Hal ini disebabkan oleh penurunan pendapatan drastis akibat blokade laut yang diberlakukan oleh Houthi.
Pemerintah kota Eilat bahkan telah menyita rekening milik pelabuhan tersebut, membuat operasionalnya tidak mungkin dilanjutkan. Total utang pelabuhan mencapai sekitar 10 juta shekel (sekitar 3 juta dolar AS) karena tidak lagi membayar pajak. Penurunan pendapatan ini disebut-sebut sebagai dampak langsung dari aksi Houthi di Laut Merah, yang menyebabkan kapal-kapal niaga beralih rute ke pelabuhan lain di Laut Tengah.
Sebelum konflik Gaza, Pelabuhan Eilat merupakan pusat utama bongkar muat mobil impor ke Israel dan juga mengekspor pupuk serta logam dalam jumlah besar.