BRUSSELS – Ketegangan antara NATO dan Rusia kembali memuncak setelah seorang jenderal tinggi NATO menyatakan kesiapan aliansi untuk merebut wilayah Kaliningrad, sebuah eksklave Rusia di Eropa Timur, dalam waktu singkat. Ancaman ini memicu reaksi keras dari Moskow, yang mengisyaratkan penggunaan senjata nuklir sebagai balasan.
Jenderal Christopher Donahue, Komandan Angkatan Darat AS untuk Eropa dan Afrika, mengungkapkan kesiapan ini dalam sebuah forum militer. Ia menegaskan bahwa pasukan darat NATO siap menghadapi ancaman Rusia, terutama di garis depan Eropa Timur.
"Kami sudah merancangnya. Kami sudah siap," kata Donahue, menyinggung potensi operasi perebutan Kaliningrad.
Kaliningrad, yang terletak di antara Polandia dan Lithuania, merupakan wilayah strategis Rusia yang menyimpan kekuatan militer signifikan, termasuk sistem pertahanan udara dan rudal yang dikabarkan berkemampuan nuklir. Dahulu merupakan kota Jerman bernama Königsberg, wilayah ini menjadi milik Uni Soviet setelah Perang Dunia II dan kini berfungsi sebagai pos militer terdepan Rusia di tengah negara-negara anggota NATO.
Menanggapi ancaman NATO, Moskow dengan tegas menyatakan bahwa serangan terhadap Kaliningrad sama dengan menyerang Rusia. Leonid Slutsky, Ketua Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Rusia, menegaskan akan ada tindakan balasan yang setimpal, termasuk penggunaan senjata nuklir.
Pernyataan Donahue muncul bersamaan dengan peluncuran strategi baru NATO yang disebut "Eastern Flank Deterrence Line". Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan militer darat aliansi, interoperabilitas antaranggota, serta integrasi digital dan kecerdasan buatan untuk respons cepat terhadap ancaman dari Rusia. Tujuan utama strategi ini adalah mencegah Rusia merebut wilayah NATO—kekhawatiran yang meningkat sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya telah memperingatkan bahwa jika Rusia tidak dihentikan di Ukraina, langkah selanjutnya bisa jadi adalah serangan langsung ke wilayah NATO.
"Jika kita tidak berdiri teguh, [Presiden Rusia Vladimir] Putin akan terus maju…dan bisa berubah menjadi perang dunia," ujar Zelensky awal tahun ini.
Dokumen Strategi Nasional Prancis dan laporan intelijen Barat juga telah menyebut Rusia sebagai ancaman langsung terhadap stabilitas Eropa.
NATO kini mendesak negara-negara anggotanya untuk mempercepat investasi pertahanan. Sementara itu, Rusia terus memperkuat militernya di wilayah-wilayah seperti Ukraina, perbatasan Baltik, hingga Kaliningrad.
Jika konflik benar-benar menyentuh Kaliningrad—wilayah kecil dengan pengaruh besar—dunia mungkin menyaksikan eskalasi militer yang belum pernah terjadi sejak Perang Dingin.