Garut – Kabar duka menyelimuti perayaan pernikahan putra Dedi Mulyadi, Maula Akbar, dan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina. Insiden tragis di acara pernikahan mereka menyebabkan tiga orang meninggal dunia. Maula dan Putri menyampaikan permohonan maaf yang mendalam kepada publik, terutama kepada keluarga korban.
"Kami ingin menyampaikan permohonan maaf dan belasungkawa yang tulus kepada masyarakat, khususnya keluarga korban, atas kejadian yang sangat tidak kami harapkan," ujar Maula dengan nada sedih.
Putri menambahkan, "Dari lubuk hati yang terdalam, saya memohon maaf atas musibah yang terjadi hanya dua hari setelah hari yang seharusnya menjadi hari paling bahagia dalam hidup saya."
Kejadian nahas ini terjadi pada Jumat (18/7) di Alun-alun Garut, saat kerumunan massa memadati lokasi acara sekitar pukul 13.00 WIB. Situasi tak terkendali menyebabkan saling berdesakan, hingga sejumlah orang terjepit, jatuh, dan terinjak. Akibatnya, 26 orang menjadi korban, tiga di antaranya meninggal dunia: Vania Aprilia (8), Dewi Jubaedah (61), dan seorang anggota Polri, Bripka Cecep Saeful Bahri.
Bantahan Terkait Makan Siang Gratis
Menanggapi isu yang beredar, Maula menegaskan bahwa tidak ada acara makan siang gratis dalam rangkaian acara syukuran pernikahannya. Ia menjelaskan bahwa makanan sisa resepsi yang belum dihidangkan lebih baik dibagikan kepada masyarakat yang hadir.
"Kami memiliki makanan yang belum tersaji setelah resepsi. Daripada terbuang, kami memutuskan untuk membagikannya kepada warga yang datang," jelas Maula.
Putri menambahkan bahwa agenda yang disebut-sebut sebagai "makan gratis" itu tidak pernah diresmikan sebagai acara resmi. Hanya ada hiburan untuk warga di malam hari.
"’Balakecrakan’ itu lebih kepada pembagian makanan kepada massa, bukan acara makan gratis. Kami sendiri bingung dari mana asal narasi makan gratis ini muncul. Kami memang membagikan makanan, tapi bukan sebagai acara yang diumumkan secara resmi," ungkap Putri. "Saya tidak pernah mengumumkan acara makan gratis. Makanan gratis itu ada, tapi tanpa pengumuman. Biarkan mereka yang datang langsung mengambilnya," lanjutnya.
Putri dan Maula juga menegaskan bahwa seharusnya tidak ada penutupan akses pintu menuju lokasi acara. Putri mengaku telah mengingatkan penyelenggara untuk tidak menutup jalan.
"Ada miskomunikasi, kesalahan pada sistem. Mengenai siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini, silakan pihak kepolisian yang akan menyelidikinya," pungkas Putri.