Sebuah film drama remaja berjudul "Sayap Garuda" tengah dipersiapkan untuk menghiasi layar lebar Indonesia. Disutradarai oleh Tarmizi Abka, film ini dijadwalkan tayang pada akhir 2025.
Berlatar di Kota Malang, "Sayap Garuda" akan menggandeng talenta-talenta lokal, mencapai 80% dari keseluruhan pemain. Aktor-aktor ternama seperti Mathias Muchus dan Yama Carlos juga turut meramaikan film ini. Proses pengambilan gambar direncanakan dimulai pada bulan Agustus, dengan target penyelesaian dalam waktu singkat, yaitu tujuh hari.
Film ini menyasar semua kalangan usia, menceritakan perjuangan seorang remaja ahli bela diri melawan perundungan atau bullying yang marak terjadi di sekitarnya. Sang tokoh utama percaya bahwa bullying tidak seharusnya ada, dan memilih untuk melawan demi melindungi diri sendiri serta orang lain.
Sebelum memulai syuting, para pemain mendapatkan pelatihan intensif di Gedong Ijen, sebuah tempat yang populer di Malang dengan sebutan Café Bunker. Di sana, mereka mendalami karakter dan mempelajari berbagai teknik akting yang dipandu oleh asisten sutradara, Jasper Lance. Materi pelatihan meliputi aksi, reaksi, motivasi, hingga metode akting yang mumpuni.
Tarmizi Abka dan tim berharap "Sayap Garuda" dapat menjadi wadah penyampaian pesan anti-bullying kepada masyarakat luas, terutama generasi muda. Film ini juga menyoroti sudut pandang orang ketiga yang menyaksikan bullying namun memilih untuk diam. Diharapkan film ini dapat mengajak semua pihak untuk lebih peduli dan menyadari bahwa bullying tidak seharusnya terjadi lagi di era digital ini. Masih banyak individu yang tidak menyadari bahwa tindakan mereka termasuk dalam kategori bullying.
Dengan tema yang relevan dan melibatkan banyak talenta lokal, "Sayap Garuda" diharapkan dapat memberikan dampak positif sekaligus menjadi tontonan yang menghibur dan bermakna bagi seluruh penonton di Indonesia.