Mengejutkan! ASN di Pelalawan Terinfeksi HIV, Ini Kata Dinas Kesehatan

PELALAWAN – Kabar mengejutkan datang dari Kabupaten Pelalawan. Dinas Kesehatan setempat melaporkan adanya 20 kasus baru HIV/AIDS pada semester pertama tahun 2025. Ironisnya, dua di antaranya adalah Aparatur Sipil Negara (ASN).

Temuan ini menjadi tamparan keras. Profesi ASN, yang seringkali diasosiasikan dengan pendidikan dan stabilitas hidup, ternyata tidak menjamin terhindar dari risiko penularan HIV. "Ini menunjukkan bahwa HIV dapat menjangkiti siapa saja, tanpa memandang status sosial maupun pekerjaan," ujar perwakilan Dinas Kesehatan.

Data surveilans menunjukkan bahwa mayoritas penderita adalah laki-laki dengan rentang usia 22 hingga 66 tahun. Selain ASN, pekerjaan mereka beragam, mulai dari wiraswasta hingga karyawan swasta. Faktor risiko penularan meliputi hubungan dengan pasangan berisiko tinggi, pelanggan pekerja seks, serta praktik LSL (laki-laki seks dengan laki-laki) dan homoseksual.

Meski data baru bersifat parsial, Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan terus berupaya maksimal dalam penanganan. "Tindakan kami meliputi edukasi dan pengobatan intensif. Penderita HIV wajib mengonsumsi obat setiap hari, seumur hidup," jelasnya.

Pihaknya menekankan pentingnya peran keluarga dan tokoh masyarakat dalam mencegah perilaku berisiko yang menjadi pintu masuk utama penularan virus. "Kami mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan keluarga. Tokoh agama juga diharapkan terus memberikan nasihat terkait perilaku menyimpang. Penanganan masalah ini akan lebih efektif jika seluruh elemen masyarakat bekerja sama," imbuhnya.

Lebih lanjut, Dinas Kesehatan menyoroti bahwa perhatian publik dan sistem kesehatan cenderung terfokus pada penderita HIV, sementara mereka yang berpotensi tertular justru luput dari pantauan. "Kita seringkali hanya fokus pada yang sudah tertular, dan lupa pada orang-orang yang berpotensi tertular," ungkapnya.

Pemerintah Daerah Pelalawan, melalui Dinas Kesehatan, berkomitmen untuk memperluas cakupan edukasi, skrining, dan pengobatan. Tujuannya adalah untuk menekan angka kasus HIV/AIDS dan meningkatkan kesadaran masyarakat secara berkelanjutan.

Scroll to Top