Zelensky Mengulurkan Tangan: Negosiasi Damai dengan Putin Kembali Mencuat

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, kembali membuka pintu negosiasi damai dengan Rusia, mengindikasikan keinginan kuat untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lama. Setelah pembicaraan sebelumnya terhenti, Ukraina mengusulkan putaran perundingan baru yang direncanakan berlangsung minggu depan.

Tiga Alasan di Balik Tawaran Negosiasi Zelensky

  1. Pertemuan Tatap Muka dengan Putin: Zelensky menekankan urgensi pertemuan langsung dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Menurutnya, pertemuan di tingkat tertinggi ini krusial untuk menjamin perdamaian yang berkelanjutan dan mengakhiri pertumpahan darah. Ia mendesak Rusia untuk tidak lagi menghindar dari pengambilan keputusan penting.

  2. Tekanan dari Donald Trump: Perubahan arah ini muncul seiring dengan meningkatnya tekanan dari mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Trump memberikan ultimatum kepada Moskow untuk mencapai gencatan senjata dalam waktu 50 hari. Jika tidak, Rusia akan menghadapi tarif impor yang sangat tinggi dan potensi sanksi sekunder bagi negara-negara yang membeli minyak Rusia. Trump juga menjanjikan peningkatan pasokan senjata ke Ukraina.

  3. Eskalasi Serangan Rusia: Undangan negosiasi ini diajukan setelah Rusia melancarkan serangan besar-besaran menggunakan pesawat tak berawak (drone) di kota pelabuhan Odesa. Serangan ini menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka. Zelensky melaporkan bahwa Rusia telah meluncurkan puluhan rudal dan ratusan drone dalam serangan yang menargetkan berbagai wilayah di Ukraina.

Meskipun belum ada tanggapan resmi dari Kremlin, juru bicara Kremlin sebelumnya mengisyaratkan kesetujuan terhadap perlunya "momentum" yang lebih besar dalam upaya perdamaian. Sementara itu, Rusia juga menghadapi serangan balasan dari Ukraina, termasuk serangan drone yang menargetkan wilayah Rostov dan wilayah Moskow.

Konflik antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung sejak Februari 2022, menjadi konflik paling berdarah di Eropa sejak Perang Dunia II. Diharapkan bahwa upaya negosiasi ini dapat membuka jalan bagi resolusi damai dan mengakhiri penderitaan yang dialami oleh kedua belah pihak.

Scroll to Top