Jakarta – Polandia, anggota NATO, kembali menerbangkan jet tempurnya sebagai respons terhadap serangan besar-besaran Rusia ke Ukraina. Ini adalah kedua kalinya dalam sepekan Polandia melakukan tindakan serupa.
Kementerian Pertahanan Polandia mengumumkan pengerahan jet tempur tersebut bertepatan dengan gelombang serangan drone dan rudal Rusia yang menghantam sejumlah kota di Ukraina. Meskipun demikian, wilayah udara Polandia tidak dilanggar dalam insiden ini. Dikabarkan pula bahwa pesawat tempur Swedia turut serta dalam operasi pengamanan ini.
Sebagai anggota NATO di sisi timur, Polandia secara konsisten memperingatkan tentang risiko keamanan akibat invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai sejak tahun 2022. Pengerahan jet tempur ini mencerminkan kekhawatiran mendalam Polandia terhadap potensi perluasan serangan Rusia ke wilayah aliansi NATO.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, melaporkan bahwa Rusia meluncurkan drone dan rudal ke berbagai wilayah Ukraina, termasuk Donetsk, Kirovohrad, Dnipro, Sumy, Kherson, Volyn, Zaporizhzhia, Mykolaiv, Odesa, dan Zhytomyr.
Menanggapi serangan tersebut, Angkatan Bersenjata Polandia mengaktifkan seluruh kekuatan dan aset yang tersedia, termasuk mengerahkan pesawat tempur dan meningkatkan kesiapsiagaan sistem pertahanan udara serta radar pengintaian darat ke level tertinggi. Pasangan jet tempur Polandia dan Swedia dikerahkan untuk memastikan keamanan wilayah udara Polandia.
Seminggu sebelumnya, Polandia juga mengambil tindakan serupa akibat serangan Rusia yang menyasar wilayah barat Ukraina yang berbatasan langsung dengan Polandia.
Sementara itu, Ukraina juga dilaporkan menargetkan Moskow dengan drone, menandai malam ketiga berturut-turut ibu kota Rusia diserang. Unit pertahanan udara Rusia mencegat sejumlah drone yang mengarah ke Moskow.