Fenomena "rojali," atau rombongan jarang beli, semakin marak di kalangan masyarakat. Ini adalah kondisi di mana banyak orang mengunjungi toko, pusat perbelanjaan, atau gerai, namun hanya melihat-lihat tanpa melakukan pembelian. Mengapa ini terjadi?
Menurut analisis, penurunan pendapatan masyarakat menjadi faktor utama. Di tengah kesulitan ekonomi, masyarakat tetap membutuhkan hiburan. Jalan-jalan ke pusat perbelanjaan menjadi pilihan yang paling terjangkau.
Meskipun pemerintah telah berupaya mendorong konsumsi melalui program diskon belanja, dampaknya belum terasa signifikan. Daya beli masyarakat masih tertekan akibat kondisi ekonomi yang belum pulih sepenuhnya.
Fenomena rojali juga dikeluhkan oleh pelaku usaha, seperti pemilik kafe. Banyak pengunjung, terutama mahasiswa, datang hanya untuk memanfaatkan fasilitas Wi-Fi tanpa memesan makanan atau minuman.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa penurunan pendapatan masyarakat berdampak besar pada pola konsumsi. Hiburan murah meriah seperti jalan-jalan tanpa membeli menjadi pilihan utama di tengah tekanan ekonomi.
