Harga Emas Dunia Diramal Melonjak Akibat Ketegangan Global

Jakarta – Harga emas dunia diperkirakan akan mengalami penguatan pada pekan mendatang, dipicu oleh dinamika pasar yang kompleks. Ketegangan antara pemerintah Amerika Serikat dan bank sentralnya, the Fed, menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi pergerakan harga emas. Kondisi ini berpotensi memperkuat indeks dolar AS.

Analis keuangan mengungkapkan bahwa penguatan indeks dolar AS kemungkinan akan dipertahankan oleh the Fed. Hal ini didukung oleh data ekonomi AS yang cenderung stabil, dengan inflasi berada di level 2,7%. Selain itu, polemik terkait potensi pemakzulan Ketua Dewan Gubernur the Fed, Jerome Powell, atas desakan Partai Republik AS, turut menambah ketidakpastian di pasar.

"Independensi bank sentral, tidak hanya di Amerika tetapi juga secara global, sangat penting. Ketika pemerintah campur tangan dalam urusan bank sentral, investor cenderung mencari aset yang aman, dan logam mulia menjadi pilihan utama sebagai safe haven," jelasnya.

Diperkirakan, harga emas dunia akan mengalami penguatan dengan level support di US$ 3.324 dan level resistance di US$ 3.375 pada Senin (21/7/2025). Secara keseluruhan, harga emas dunia pada pekan depan diramal bergerak di level support US$ 3.296 dengan level resistance US$ 3.400.

"Ada potensi besar harga emas dunia akan mencapai level US$ 3.400," tegasnya.

Sentimen lain yang memengaruhi pergerakan harga emas dunia adalah kekhawatiran akan pertumbuhan utang AS setelah pengesahan Undang-Undang (UU) tentang Pembaruan Tarif. UU ini diperkirakan akan mendorong pemerintah AS untuk mencari utang baru di atas US$ 3 triliun.

"Kondisi ini kemungkinan besar akan membuat para investor kembali mengalihkan dana mereka ke aset safe haven," ujarnya.

Selain itu, kebijakan Presiden AS terkait tarif tambahan untuk anggota BRICS sebesar 10%, yang diperkirakan berlaku di awal Agustus, dan tarif impor untuk Brazil sebesar 50% akibat tuduhan praktik perdagangan yang tidak adil, turut memanaskan situasi.

"Kondisi ini akan memperkuat dolar dan harga emas dunia. Di sisi lain, Eropa sepakat untuk memberikan sanksi ekonomi terhadap Rusia, khususnya terkait impor minyak mentah dan gas alam," tambahnya.

Namun, sanksi Eropa terhadap Rusia tidak menghentikan serangan-serangannya kepada Ukraina. Hal ini, ditambah dengan ketegangan antara Israel dan Hamas di Timur Tengah, mendorong investor untuk beralih ke aset yang lebih aman.

"Secara teknikal, baik daily maupun weekly, harga emas dunia diperkirakan akan terus mengalami kenaikan dan berpotensi menembus level US$ 3.400," pungkasnya.

Scroll to Top