Penemuan objek kecil misterius di luar Pluto, yang diberi nama 2023 KQ14, berpotensi mengubah pemahaman kita tentang awal mula Tata Surya. Objek ini ditemukan menggunakan Teleskop Subaru dan memiliki orbit yang sangat unik, berbeda dari objek-objek sejenis yang dikenal sebagai "sednoid."
Keberadaan 2023 KQ14 memberikan petunjuk tentang peristiwa kosmik dahsyat di masa lampau. Bahkan, penemuan ini menantang teori tentang keberadaan Planet Sembilan yang selama ini menjadi misteri.
Penemuan ini adalah bagian dari proyek FOSSIL (Formation of the Outer Solar System: An Icy Legacy), yang memanfaatkan kemampuan Teleskop Subaru di Hawaii. Observasi dilakukan sepanjang tahun 2023 dan diperkuat dengan data dari Teleskop Kanada-Perancis-Hawaii pada tahun 2024. Analisis data observasi selama 19 tahun memungkinkan para astronom untuk melacak orbit objek ini secara akurat.
2023 KQ14 diklasifikasikan sebagai sednoid karena orbitnya yang sangat jauh dan unik. Hanya ada empat objek jenis ini yang pernah ditemukan.
Jejak Masa Lalu Tata Surya
Simulasi yang dilakukan oleh tim FOSSIL menunjukkan bahwa 2023 KQ14 memiliki orbit yang stabil selama lebih dari 4,5 miliar tahun. Meskipun orbitnya saat ini berbeda dari tiga sednoid lainnya, simulasi menunjukkan bahwa sekitar 4,2 miliar tahun lalu orbit mereka sangat mirip.
Perbedaan orbit ini mengindikasikan bahwa wilayah terluar Tata Surya lebih kompleks dari yang diperkirakan. Penemuan ini bahkan menurunkan kemungkinan keberadaan Planet Sembilan. Ada kemungkinan bahwa dahulu kala terdapat planet di Tata Surya yang akhirnya terlempar keluar, menyebabkan orbit-orbit aneh seperti yang dimiliki 2023 KQ14.
2023 KQ14 ditemukan di wilayah yang sangat jauh, di mana gravitasi Neptunus hampir tidak terasa. Kehadiran objek dengan orbit memanjang dan titik terdekat ke Matahari (perihelion) yang sangat jauh mengisyaratkan peristiwa luar biasa yang terjadi pada masa awal pembentukan Tata Surya. Memahami evolusi orbit dan sifat fisik objek-objek unik ini sangat penting untuk mengungkap sejarah lengkap Tata Surya.
Saat ini, hanya sedikit teleskop di Bumi yang mampu melakukan penemuan semacam ini. Tim FOSSIL berharap dapat menemukan lebih banyak objek serupa untuk melengkapi teka-teki sejarah Tata Surya.