Pemerintah Kota Cirebon, melalui Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), menunjukkan komitmen kuat dalam memberantas penyebaran HIV/AIDS. Kabar baiknya, upaya ini membuahkan hasil positif dengan penurunan angka kasus yang cukup signifikan dalam dua tahun terakhir.
Jika sebelumnya Kota Cirebon mencatat 200 hingga 300 kasus per tahun, di tahun 2024 angka ini menyusut menjadi 137 kasus. Tren positif ini terus berlanjut di tahun 2025, dimana dari Januari hingga Maret tercatat 37 kasus baru. KPA Kota Cirebon berharap tidak ada lagi penambahan kasus hingga tahun 2030.
Untuk mencapai target ambisius ini, KPA Kota Cirebon gencar melakukan pencegahan dan penanganan terhadap individu yang terinfeksi HIV. Fokus utama adalah memastikan kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) secara teratur. Hal ini krusial untuk mencegah penularan virus ke orang lain.
Upaya pelacakan (tracking) juga ditingkatkan dengan menyasar berbagai kelompok populasi, termasuk remaja dan populasi kunci. Tujuannya adalah meningkatkan cakupan pemeriksaan HIV/AIDS. KPA Kota Cirebon juga memanfaatkan teknologi dengan melatih mitra-mitranya untuk melakukan penjangkauan secara virtual. Pendekatan inovatif ini terbukti efektif dalam menjangkau individu yang terindikasi melakukan prostitusi online.
Data KPA menunjukkan bahwa kasus HIV/AIDS di Kota Cirebon masih didominasi oleh hubungan seksual heteroseksual, dengan laki-laki sebagai kelompok yang paling banyak terinfeksi. Meskipun demikian, KPA Kota Cirebon terus berupaya menjangkau dan memberikan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menekan penyebaran virus mematikan ini.