Euforia saham PT Merry Riana Edukasi Tbk. (MERI) yang sempat meroket setelah penawaran umum perdana (IPO), kini berbalik arah. Baru sepekan lebih setelah debut di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Juli 2025, harga saham perusahaan edutech milik motivator terkenal Merry Riana ini langsung menyentuh batas auto rejection bawah (ARB).
MERI menawarkan 266,66 juta saham, setara dengan 25% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga Rp128 per lembar. Saat pertama kali diperdagangkan, saham MERI langsung diburu investor, mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 8,44 kali dengan total permintaan mencapai 1,8 miliar lembar saham.
Antusiasme yang tinggi ini dipengaruhi oleh dua faktor: popularitas Merry Riana di kalangan anak muda, dan kehadiran konglomerat Hermanto Tanoko melalui Tancorp sebagai pemegang saham strategis. Tancorp dikenal memiliki reputasi yang baik dalam mengembangkan berbagai merek konsumen dan membantu sejumlah perusahaan melantai di bursa.
Pada hari pertama perdagangan, harga saham MERI melonjak 34,38% menjadi Rp172 per saham dan terus mengalami auto rejection atas (ARA) selama beberapa hari berturut-turut.
Sayangnya, momentum positif ini tidak bertahan lama. Pada perdagangan hari ini, harga saham MERI mengalami koreksi tajam dan langsung terjun ke zona ARB. Per 21 Juli 2025, harga saham MERI berada di level Rp482, bahkan sempat dihentikan sementara perdagangannya (suspensi) oleh BEI karena dinilai mengalami volatilitas yang tidak wajar.