Pemerintah sedang berupaya keras agar sejumlah komoditas ekspor andalan Indonesia seperti CPO, kopi, kakao, hingga nikel bisa masuk ke pasar Amerika Serikat (AS) dengan tarif 0%. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan bahwa daftar komoditas yang diajukan masih bisa berubah, karena belum ada keputusan final.
Sebagai imbal baliknya, produk teknologi AS akan dibebaskan dari aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Hampir semua barang impor dari AS akan bebas tarif, kecuali minuman beralkohol dan daging babi. Beberapa produk AS juga akan mendapatkan kelonggaran dari aturan kuota impor.
Pemerintah optimis negosiasi ini akan berhasil, terutama untuk komoditas yang sangat dibutuhkan oleh AS. Indonesia saat ini merupakan pemasok utama CPO ke AS, dengan kontribusi 85% dari total impor CPO AS di tahun 2024. AS sendiri adalah negara tujuan ekspor CPO terbesar ke-4 bagi Indonesia, dengan kontribusi sekitar 7% dari total volume ekspor CPO Indonesia di tahun 2023.
Sebelumnya, penasihat Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia akan terus bernegosiasi dengan AS terkait tarif sektoral, pembelian pesawat Boeing, dan mineral penting, setelah berhasil mengamankan tarif sebesar 19%. Indonesia juga akan membuka akses yang lebih luas untuk impor produk AS yang tidak bersaing langsung dengan produk dalam negeri, seperti gandum dan kapas.
Meski potensi penurunan tarif ini dapat memberikan dampak positif bagi ekspor Indonesia, dampaknya diperkirakan tidak akan terlalu signifikan. Permintaan terhadap CPO dan nikel Indonesia lebih banyak didominasi oleh China, serta India untuk CPO.
Investor diperkirakan masih akan fokus pada perkembangan ekonomi dalam negeri, terutama upaya pemerintah untuk mendorong pemulihan daya beli. Data indikator ekonomi terbaru menunjukkan bahwa kondisi ekonomi dalam negeri masih menghadapi tantangan.
Berita Korporasi
- $BREN: Prajogo Pangestu, pengendali Barito Renewables Energy, membeli 3 juta saham BREN dengan harga rata-rata Rp7.944 per lembar pada 21 Juli 2025. Total nilai transaksi mencapai sekitar Rp23,8 miliar.
- $GIAA: Garuda Indonesia akan menyampaikan laporan keuangan kuartal kedua tahun 2025 setelah diaudit. Perseroan juga berencana melakukan restrukturisasi melalui shareholder loan dan penambahan modal dari Danantara.
- $ACES: Aspirasi Hidup Indonesia mencatatkan penurunan Same Store Sales Growth (SSSG) sebesar -4,8% YoY pada Juni 2025. SSSG selama semester pertama tahun 2025 terkontraksi -2,9% YoY.
- $MTEL: Dayamitra Telekomunikasi berencana melakukan buyback hingga 4,12% saham dengan alokasi dana hingga Rp1 triliun. Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 26 Agustus 2025.
- $SSIA: Surya Semesta Internusa mencatatkan penjualan lahan sebesar 13,1 hektare selama semester pertama tahun 2025. Anak usaha perseroan, Nusa Raya Cipta ($NRCA), mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp1,42 triliun selama periode yang sama.
- $ADHI: Adhi Karya mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp3,5 triliun selama semester pertama tahun 2025.
- $INET: Pengendali Sinergi Inti Andalan Prima, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara, membeli sekitar 19,8 juta saham INET dengan harga rata-rata sekitar Rp253 per lembar pada 17 Juli 2025.
Kabar Lainnya
- Presiden Prabowo Subianto meresmikan program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Saat ini sudah ada sekitar 80.500 Kopdes Merah Putih.
- Menteri Komunikasi dan Digital menyatakan tidak berencana membatasi layanan dasar video call atau voice over internet protocol (VoIP).
- Thomas Lembong divonis penjara 4 tahun 6 bulan dalam kasus dugaan korupsi impor gula.
- China memulai pembangunan bendungan pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia.
- Vale Indonesia ($INCO) akan menjadwalkan ulang agenda perubahan pengurus perseroan, termasuk penunjukkan direktur utama baru.
- Perusahaan Gas Negara ($PGAS) akan melaksanakan RUPSLB pada 27 Agustus 2025, dengan agenda perubahan pengurus perseroan.
- Bukit Uluwatu Villa ($BUVA) berencana menggelar rights issue hingga 4,8 miliar saham baru.