Misteri Europa Terkuak: Aktivitas Geologi dan Lautan Tersembunyi Diungkap Teleskop James Webb

Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) kembali memberikan kejutan dengan mengungkap sisi dinamis dari Europa, salah satu satelit alami Jupiter yang penuh teka-teki. Selama ini, Europa dikenal dengan permukaannya yang berupa lapisan es beku. Namun, pengamatan terbaru mengungkap aktivitas geologi yang mengisyaratkan keberadaan lautan cair di bawah permukaan es tersebut.

Penemuan ini memperkuat hipotesis tentang adanya pertukaran material antara permukaan Europa dan lautan di bawahnya, terutama di wilayah chaos terrains yang dipenuhi retakan dan bongkahan es yang membeku kembali setelah bergerak.

Fokus penelitian tertuju pada dua area di belahan selatan Europa, yaitu Tara Regio dan Powys Regio. JWST berhasil mendeteksi es kristal tidak hanya di permukaan, tetapi juga di lapisan yang lebih dalam di Tara Regio. Hal ini menantang asumsi lama tentang distribusi es di Europa.

Analisis data spektrum inframerah menunjukkan indikasi kuat bahwa material tersebut berasal dari lautan bawah tanah yang diperkirakan terletak sekitar 30 kilometer di bawah permukaan es.

Para ilmuwan juga melakukan eksperimen laboratorium untuk memahami bagaimana air membeku di Europa, yang permukaannya terus menerus terpapar radiasi ruang angkasa. Hasilnya menunjukkan bahwa es di Europa cenderung membentuk struktur amorf yang lebih kacau akibat radiasi, berbeda dengan kristal heksagonal sempurna yang umum di Bumi.

Selain itu, di wilayah yang sama ditemukan sodium klorida (garam dapur) yang kemungkinan berasal dari lautan interior Europa, serta jejak karbon dioksida dan hidrogen peroksida. Kombinasi kimia ini sangat menarik dan bisa memberikan petunjuk tentang potensi kehidupan di Europa.

Instrumen NIRSpec pada JWST memainkan peran penting dalam mendeteksi tanda-tanda kimia penting di berbagai panjang gelombang inframerah. Pemetaan distribusi material seperti es kristal dan karbon dioksida di permukaan Europa menunjukkan kadar CO2 yang lebih tinggi di kawasan chaos terrain, mengindikasikan asal internal dari karbon dioksida tersebut.

Endapan karbon dioksida yang tidak stabil dalam lingkungan radiasi intens Europa dianggap relatif baru dan terkait dengan aktivitas geologi yang sedang berlangsung.

Temuan ini semakin memperkuat bukti keberadaan lautan cair di bawah lapisan es Europa, sebuah fakta yang menjadikan penelitian ini semakin menarik.

Penelitian ini menjadi pembuka jalan bagi misi Europa Clipper NASA, yang dijadwalkan tiba di Europa pada April 2030. Wahana ini akan melakukan serangkaian flyby untuk mengumpulkan data lebih detail tentang lautan tersembunyi di bawah permukaan es Europa. Setiap petunjuk baru membawa kita semakin dekat untuk memahami dunia asing ini dan potensi kehidupan yang mungkin ada di sana.

Scroll to Top