Mars Dahulu Kala: Planet Hujan dan Sungai Purba Terungkap!

Mars, planet merah yang kini kering kerontang, menyimpan rahasia masa lalu yang mengejutkan. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa miliaran tahun lalu, Mars adalah dunia yang basah, aktif, dan seringkali diguyur hujan lebat.

Tim ilmuwan dari Inggris berhasil menemukan bukti jaringan sungai purba yang membentang sepanjang lebih dari 14.000 kilometer di wilayah Noachis Terra, bagian selatan Mars. Temuan ini memberikan gambaran baru tentang kondisi planet ini di masa lalu.

Jaringan sungai ini bukan terbentuk akibat banjir bandang, melainkan curah hujan yang terus-menerus selama periode waktu yang sangat lama. Endapan sedimen yang mengeras di dasar sungai kuno membentuk saluran-saluran ini. Erosi kemudian mengikis area sekitarnya, menyisakan punggungan yang menjulang tinggi, mencapai puluhan meter dan membentang ratusan kilometer.

Penemuan ini menunjukkan bahwa Noachis Terra dulunya memiliki sistem sungai yang luas dan berkelanjutan. Wilayah ini sebelumnya dianggap kurang menarik karena kurangnya struktur sungai klasik yang mencolok. Namun, dengan bantuan citra dari misi NASA, para peneliti berhasil memetakan jejak air yang luas di wilayah tersebut.

Penelitian ini sangat menarik karena Noachis Terra merupakan lingkungan yang sebagian besar tidak berubah selama miliaran tahun, menjadikannya semacam kapsul waktu yang merekam proses geologi fundamental yang tidak mungkin dilakukan di Bumi.

Sumber utama air di Mars purba kemungkinan besar berasal dari presipitasi, seperti hujan, hujan es, atau salju. Besarnya jaringan saluran sungai menunjukkan bahwa wilayah tersebut mungkin mengalami banyak hari hujan, terutama selama masa transisi geologi sekitar 3,7 miliar tahun lalu.

Temuan ini semakin memperkuat bukti bahwa Mars dulunya lebih mirip Bumi daripada gurun dingin dan tandus seperti yang kita lihat sekarang. Masa lalu Mars yang basah dan berair membuka kemungkinan baru tentang potensi kehidupan di planet ini di masa lalu.

Scroll to Top