Sekolah Rakyat: Akses Internet Cepat untuk Pendidikan Merata di Era Digital

Digitalisasi telah menjadi pilar utama pendidikan modern. Teknologi bukan lagi sekadar alat bantu, melainkan fondasi penting untuk mewujudkan kesetaraan akses belajar bagi seluruh anak bangsa.

Presiden RI mengarahkan pembangunan Sekolah Rakyat berbasis sistem smart school. Tujuannya adalah menyetarakan kesempatan pendidikan dan menjawab tantangan zaman di tengah kemajuan teknologi yang pesat. Sekolah Rakyat sendiri adalah program pendidikan berasrama yang memberikan kesempatan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan layak secara gratis.

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bergerak cepat dengan menyediakan akses internet cepat di seluruh Sekolah Rakyat yang tersebar di berbagai daerah. Langkah ini merupakan wujud komitmen untuk memastikan setiap anak Indonesia, khususnya dari kelompok rentan, memiliki akses pendidikan berbasis teknologi. Inisiatif ini selaras dengan agenda transformasi digital nasional.

Konektivitas digital adalah solusi untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas pendidikan bagi kelompok rentan. Akses internet berguna untuk mendukung operasional pendidikan dan pembelajaran di Sekolah Rakyat. Sekolah Rakyat menerapkan pembelajaran berbasis Learning Management System (LMS) yang membutuhkan akses internet memadai. Komdigi menyediakan layanan internet dengan kecepatan 100 hingga 200 Mbps, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah.

Akses internet cepat dirancang untuk mendukung ekosistem digital di sekitar Sekolah Rakyat. Internet yang tersedia adalah jenis fiber optik yang terhubung dari jaringan utama hingga ke titik akhir di setiap sekolah. Kualitasnya full fiber optic, full fixed broadband, bukan radio atau satelit.

Komdigi menargetkan penyediaan internet cepat di 65 titik Sekolah Rakyat di seluruh pelosok negeri, termasuk di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Penyaluran akses internet dilakukan secara bertahap, menyesuaikan kesiapan operasional setiap Sekolah Rakyat. Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan 100 Sekolah Rakyat siap beroperasi pada akhir Juli 2025.

Pengamat pendidikan menilai positif kehadiran internet cepat di Sekolah Rakyat. Akses internet cepat penting untuk memperluas wawasan dan membangun literasi digital anak-anak dari keluarga kurang mampu. Dengan internet, anak-anak dapat mengikuti webinar, kompetisi daring, atau menonton tokoh inspiratif yang tidak mungkin mereka temui di lingkungan aslinya. Internet membuka wawasan bahwa dunia itu luas, dan masa depan mereka tidak ditentukan dari latar belakang keluarga.

Dengan sistem asrama yang diterapkan, akses internet cepat bisa bermanfaat untuk mengimplementasikan pembelajaran diferensial. Anak yang tertinggal dapat melakukan remedial mandiri, sementara anak yang lebih cepat belajar dapat mengeksplorasi topik lanjutan. Dunia kerja menuntut kemampuan kolaborasi daring, riset mandiri, dan adaptasi teknologi. Anak-anak dilatih melalui project-based learning dengan sumber terbuka dari internet.

Tantangan yang perlu diantisipasi adalah potensi kecanduan gim, pornografi, atau paparan ideologi berbahaya. Intervensi internet diiringi dengan pelatihan guru, kurasi konten edukatif, dan sistem pengawasan yang kuat. Kemensos bekerja sama dengan Komdigi untuk melakukan pemblokiran konten atau situs yang tidak layak diakses oleh anak-anak. Dengan ekosistem digital yang aman, proses pembelajaran di Sekolah Rakyat akan berjalan efektif, sehingga pemerataan pendidikan yang diharapkan pemerintah dapat terwujud.

Scroll to Top