Indonesia Tegaskan Independensi dalam Perdagangan di Tengah Ketegangan AS-China

Jakarta – Di tengah meningkatnya tensi perdagangan global akibat kebijakan tarif timbal balik yang diterapkan Amerika Serikat, Indonesia menegaskan posisinya untuk tetap menjalin hubungan dagang dengan semua mitra, termasuk AS, tanpa terpengaruh oleh tekanan dari pihak manapun.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan bahwa Indonesia akan terus menjalankan kegiatan perdagangan dengan mitra-mitranya seperti biasa. Hal ini disampaikan sebagai respons terhadap peringatan keras dari pemerintah China terkait potensi tindakan balasan terhadap negara-negara yang bernegosiasi tarif dagang dengan AS.

Indonesia, lanjutnya, tidak akan mengambil langkah pembalasan terhadap negara manapun dan akan terus mengedepankan prinsip perdagangan multilateral. Pemerintah Indonesia dan China sama-sama menjunjung tinggi prinsip-prinsip tersebut, serta saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing.

Pemerintah Indonesia akan terus menjaga hubungan baik dengan seluruh mitra dagang utama, serta menyelesaikan setiap persoalan melalui jalur diplomasi dan negosiasi. Indonesia akan memastikan kegiatan perdagangan dengan mitra-mitra utama tetap berjalan dengan sebaik mungkin.

Sebelumnya, China telah memperingatkan negara-negara lain untuk tidak mengorbankan kepentingan Beijing dalam negosiasi dagang dengan AS. China menghormati upaya penyelesaian perbedaan ekonomi dan perdagangan melalui konsultasi yang setara, tetapi akan menentang keras kesepakatan yang merugikan kepentingan China. Beijing juga mengancam akan mengambil tindakan balasan jika ada negara yang melakukan kesepakatan semacam itu.

Pemerintahan AS saat ini sedang berupaya menekan negara lain untuk membatasi perdagangan dengan China sebagai imbalan atas pengecualian tarif dari AS, yang dinilai oleh China sebagai penyalahgunaan kebijakan tarif dengan dalih kesetaraan.

Scroll to Top