Abdul Rahman Agu, seorang pria berusia 36 tahun, menunjukkan keberanian luar biasa saat menyelamatkan seorang balita perempuan dari musibah kebakaran yang menimpa KM Barcelona V di perairan Pulau Talise, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Selama satu jam, Rahman berjuang di tengah laut sambil menggendong balita tersebut sebelum akhirnya dievakuasi.
Kejadian bermula ketika KM Barcelona, yang berlayar dari Talaud, tiba di perairan Talise pada Minggu, 20 Juli sekitar pukul 13.00 WITA. Para kru kapal mengarahkan penumpang untuk kembali ke tempat tidur masing-masing karena akan dilakukan pemeriksaan tiket. Tiba-tiba, asap mulai terlihat dari bagian belakang kapal, menandakan adanya kebakaran.
Meskipun kru kapal berusaha memadamkan api, usaha mereka sia-sia. Situasi ini memicu kepanikan di antara para penumpang. Rahman, yang berada di dek 2, kesulitan mencari pelampung di tengah kerumunan orang yang berusaha menyelamatkan diri.
Dalam kondisi yang kacau, banyak penumpang yang terjatuh dan terinjak. Rahman akhirnya berhasil mendapatkan pelampung dan melompat ke laut bersama penumpang lainnya. Sebelum melompat, ia sempat memberikan semangat kepada seorang ibu yang tidak bisa berenang.
Sambil berjuang di laut, Rahman menyempatkan diri merekam momen tragis tersebut melalui siaran langsung di media sosial, dengan harapan agar masyarakat mengetahui musibah yang sedang mereka alami.
Di tengah situasi yang genting, Rahman mendengar teriakan minta tolong dari seorang ibu yang membawa balita tanpa pelampung. Tanpa ragu, Rahman menghampiri ibu tersebut dan langsung menggendong balita itu.
Sang balita sempat menangis, namun Rahman berusaha menenangkannya agar tidak meronta dan membuatnya kelelahan. Setelah satu jam terombang-ambing di laut, sebuah kapal nelayan muncul. Rahman meminta agar balita tersebut dievakuasi terlebih dahulu.
Setelah balita itu aman di atas kapal, Rahman dan ibu balita tersebut menunggu kapal berikutnya. Akhirnya, mereka dievakuasi ke Pulau Gangga, di mana warga setempat menyambut mereka dengan antusias dan memberikan makanan serta pakaian.
Aksi heroik Abdul Rahman ini menjadi bukti nyata keberanian dan kepedulian terhadap sesama, terutama di saat-saat sulit.