IHSG Menguat Tipis di Sesi I, Saham CDIA Melesat ke Puncak

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren positifnya dengan kenaikan tipis 15,11 poin atau 0,2% ke level 7.413,3 pada penutupan sesi pertama perdagangan hari Selasa, 22 Juli 2025. Pergerakan indeks terpantau fluktuatif, berada di antara 7.405 hingga 7.457.

Di tengah penguatan IHSG, saham CDIA menjadi bintang dengan melesat hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA), menjadikannya salah satu top gainers hari ini.

Selama sesi pertama, volume perdagangan mencapai 19,42 miliar saham dengan nilai transaksi sekitar Rp 10,56 triliun, tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 1.197.576 kali.

Sentimen pasar tercermin dari jumlah saham yang mengalami kenaikan sebanyak 238, sementara 318 saham terkoreksi, dan 239 saham stagnan.

Sektor infrastruktur memimpin penguatan dengan lonjakan 2,8%, diikuti oleh sektor energi (0,5%) dan sektor teknologi (0,4%). Sebaliknya, sektor barang baku, barang konsumsi non primer, barang konsumsi primer, perindustrian, dan transportasi mengalami penurunan.

Bursa saham Asia menunjukkan performa beragam. Hang Seng (Hong Kong) dan Shanghai (China) mencatatkan kenaikan, sementara Nikkei (Jepang) dan Straits Times (Singapura) mengalami koreksi.

Saham-Saham yang Meroket

Selain CDIA, beberapa saham lain juga mencuri perhatian dengan mencetak kenaikan signifikan. Reliance Sekuritas Indonesia (RELI) dan Remala Abadi (DATA) juga menyentuh ARA. Sinergi Inti Andalan Prima (INET) dan Era Media Sejahtera (DOOH) turut meramaikan daftar top gainers.

Saham-Saham yang Terpuruk

Di sisi lain, beberapa saham mengalami penurunan tajam hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB), di antaranya Merry Riana Edukasi (MERI), Cipta Selera Murni (CSMI), dan Pradiksi Gunatama (PGUN).

Scroll to Top