Jakarta – Data terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkap situasi mengerikan di Gaza, di mana hampir 90% wilayahnya kini berada di bawah kendali militer Israel. Kondisi ini memicu krisis kemanusiaan yang semakin parah bagi jutaan penduduk Gaza.
Menurut laporan PBB, sekitar 87,7% wilayah Gaza telah dinyatakan sebagai zona pengungsian atau berada di bawah perintah evakuasi. Kondisi ini memaksa sekitar 2,1 juta orang untuk mengungsi ke wilayah yang terfragmentasi, di mana akses terhadap layanan dasar sangat terbatas. Lebih dari 1,3 juta warga Gaza sangat membutuhkan tempat tinggal yang layak dan perlengkapan rumah tangga.
Cuaca ekstrem, kelembaban tinggi, kepadatan penduduk yang berlebihan, serta pembongkaran dan pemasangan kembali tenda yang sering terjadi, memperpendek umur tempat perlindungan yang ada. Situasi ini diperburuk dengan tidak adanya pasokan tempat perlindungan yang masuk ke Gaza selama lebih dari empat bulan terakhir. Krisis bahan bakar juga terus menghantui, dengan jumlah pasokan yang diizinkan masuk sangat tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan mendesak.
Laporan tentang malnutrisi parah di kalangan warga Gaza yang tiba di pos medis dan rumah sakit dalam kondisi kesehatan yang memprihatinkan semakin mengkhawatirkan. Kementerian Kesehatan setempat melaporkan belasan orang, termasuk anak-anak, meninggal dunia akibat kelaparan dalam 24 jam terakhir. Kondisi di lapangan digambarkan "hampir mustahil" untuk ditanggung.
Sejak konflik berkecamuk pada Oktober 2023, setidaknya 86 orang, termasuk 76 anak-anak, dilaporkan meninggal dunia akibat kelaparan dan dehidrasi. Kantor media pemerintah Gaza bahkan memperingatkan bahwa wilayah tersebut berada di "ambang kematian massal" setelah lebih dari 140 hari penutupan perbatasan hampir total.
Data terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza mencatat bahwa hampir 59.000 orang telah kehilangan nyawa akibat konflik yang berkecamuk. Pengeboman tanpa henti oleh Israel telah menghancurkan Gaza, melumpuhkan sistem kesehatan, dan memicu kondisi kelaparan yang meluas.
Serangan Israel terus berlanjut, melanda sejumlah wilayah Gaza. Operasi darat bahkan diperluas ke pusat kota Deir el-Balah, menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Serangan terhadap kamp Al-Shati di sebelah barat Gaza City dilaporkan menewaskan belasan orang dan melukai puluhan lainnya. Sebagian besar penduduk Gaza telah mengungsi setidaknya satu kali selama konflik berlangsung, mencari perlindungan di tenda-tenda dan tempat penampungan sementara.