Para astronom telah mengungkap sebuah struktur megah di Bima Sakti: Midpoint Cloud, awan molekul raksasa membentang sepanjang 200 tahun cahaya. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana materi mengalir menuju pusat galaksi kita.
Midpoint Cloud tergolong dalam kategori Awan Molekul Raksasa (GMC), sebuah formasi yang sebelumnya belum terdeteksi. Terungkap berkat kekuatan Green Bank Telescope di Amerika Serikat, awan ini mengungkap lapisan dinamis yang menakjubkan.
Di dalam Midpoint Cloud, tersembunyi "sungai debu" yang padat, jalur materi yang mengalir menuju jantung Bima Sakti. Gas di dalam awan ini bergejolak, menyerupai kondisi ekstrem yang ditemukan di pusat galaksi, kemungkinan disebabkan oleh aliran materi atau tabrakan dengan awan lain.
Menariknya, Midpoint Cloud tidak hanya menjadi jalur transportasi materi, tetapi juga tempat lahir dan kuburan bintang. Gumpalan gas dan debu yang padat menunjukkan potensi bintang-bintang baru yang akan segera lahir. Salah satunya, Knot E, adalah contoh "frEGG" – gumpalan gas yang menguap akibat radiasi bintang. Selain itu, keberadaan maser mengindikasikan aktivitas pembentukan bintang yang intens.
Namun, Midpoint Cloud juga menyimpan jejak masa lalu yang penuh kekerasan. Struktur berbentuk cangkang memberi petunjuk tentang ledakan supernova yang pernah terjadi di wilayah ini.
Para ilmuwan percaya bahwa Midpoint Cloud memainkan peran kunci dalam menyalurkan materi dari cakram galaksi ke pusatnya, yang kemudian memicu pembentukan bintang di sekitar inti galaksi. Fenomena serupa juga diamati di galaksi spiral lain, menjadikan Midpoint Cloud sebagai kunci untuk memahami bagaimana materi berkumpul di pusat galaksi. Dengan mempelajarinya, kita bisa mengungkap misteri pembentukan bintang di area batang galaksi, di mana gaya gravitasi seharusnya menghambat proses tersebut. Lokasi strategis Midpoint Cloud di tepi batang galaksi memungkinkannya mengumpulkan gas padat dan memicu kelahiran bintang baru.
