Saham BBRI Menguat Didorong Sentimen Positif Koperasi Desa Merah Putih

JAKARTA, investor.id – Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menunjukkan tren positif dengan kenaikan 0,26% menjadi Rp 3.840 pada perdagangan hari Selasa (22/7/2025). Perdagangan saham BBRI bergerak dalam rentang Rp 3.830 hingga Rp 3.880.

Tercatat sebanyak 84,9 juta lembar saham BBRI berpindah tangan, dengan frekuensi transaksi mencapai 17.010 kali dan nilai transaksi sebesar Rp 326,61 miliar. Aksi akumulasi terlihat jelas dengan broker CLSA Sekuritas mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 52,7 miliar dan CGS International Sekuritas sebesar Rp 40,6 miliar.

Investor asing pun turut meramaikan dengan pembelian bersih saham BBRI mencapai Rp 101 miliar, menjadi yang tertinggi kedua di antara saham-saham yang mengalami net buy.

Kenaikan ini menjadi angin segar setelah saham BBRI mengalami koreksi selama dua hari sebelumnya. Meskipun demikian, dalam sepekan terakhir saham ini masih mencatatkan penurunan sebesar 1,03%, namun masih tumbuh positif 1,32% dalam periode satu bulan.

Sentimen positif juga datang dari program Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang diluncurkan pemerintah pada 19 Juli 2025. Program ini diyakini memberikan dampak positif terhadap prospek saham BBRI.

Indo Premier Sekuritas dalam riset terbarunya (11/7/2025) mempertahankan rekomendasi "beli" untuk saham BBRI dengan target harga Rp 4.700.

Potensi Pembiayaan yang Lebih Luas

Indo Premier menilai bahwa implementasi KDMP akan membuka peluang yang lebih besar bagi BRI dalam pembiayaan, terutama di sektor mikro dan pedesaan, yang merupakan fokus utama bisnis BRI.

KDMP menargetkan pembentukan 80.000 koperasi desa, dengan kebutuhan pembiayaan sekitar Rp 3 miliar per koperasi. Program ini sejalan dengan kekuatan BRI dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan produk inklusi keuangan lainnya.

Skema pembiayaan KDMP yang mengandalkan KUR diyakini akan memperkuat kontribusi BRI di sektor mikro. Dengan manajemen risiko yang tepat, margin keuntungan akan tetap menarik, sementara eksposur risiko dapat diminimalisir melalui penjaminan pemerintah.

Selain itu, pelaksanaan KDMP berpotensi membuka peluang cross-selling layanan perbankan lain seperti tabungan, virtual account, hingga layanan digital, yang akan memperkuat ekosistem perbankan BRI di tingkat desa. Penyaluran kredit ke koperasi desa dinilai dapat mendorong pertumbuhan pinjaman secara selektif, sekaligus memperluas basis nasabah secara berkelanjutan.

Dari sisi valuasi, saham BBRI dinilai masih menarik dengan price-to-book value (P/BV) sebesar 1,8x untuk tahun 2025, jauh di bawah rata-rata historis 10 tahun sebesar 2,4x. Kinerja keuangan BBRI juga dinilai tetap solid, dengan proyeksi laba bersih tahun 2025 sebesar Rp 56,8 triliun, serta imbal hasil dividen (dividend yield) mencapai 8,7%.

Dengan proyeksi pertumbuhan kredit yang stabil, kualitas aset yang terjaga, dan potensi tambahan pembiayaan dari program KDMP, BBRI tetap menjadi salah satu pilihan utama di sektor perbankan.

Scroll to Top