Kota Cirebon Gencar Tekan Angka HIV/AIDS Melalui Rencana Aksi Daerah

Kota Cirebon terus berupaya menekan laju penyebaran HIV/AIDS dengan menyusun kembali rancangan rencana aksi daerah untuk periode 2024-2029. Langkah ini diambil seiring dengan penurunan kasus yang mulai terlihat dalam dua tahun terakhir.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa lebih dari 300.000 orang di Indonesia terinfeksi HIV, dengan penambahan sekitar 30.000 kasus baru setiap tahunnya.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cirebon, Sri Maryati, mengungkapkan bahwa intervensi saat ini difokuskan pada populasi kunci, remaja, dan kelompok lainnya untuk meningkatkan kesadaran dan pemeriksaan HIV/AIDS.

Pada tahun 2024, tercatat 137 kasus, menurun signifikan dari angka sebelumnya yang berkisar antara 200 hingga 300 kasus. Hingga Maret 2025, tercatat 37 kasus. Pemerintah Kota Cirebon berharap tren penurunan ini terus berlanjut.

Upaya pencegahan terus digalakkan melalui kerjasama antara pemerintah dan KPA. Selain itu, dukungan diberikan kepada mereka yang telah positif HIV/AIDS untuk patuh mengonsumsi obat secara rutin, guna mencegah penularan lebih lanjut.

Menanggapi maraknya prostitusi online, KPA Kota Cirebon telah melatih petugas untuk melakukan penjangkauan virtual (virtual outreach). Pendekatan ini memungkinkan jangkauan yang lebih luas, termasuk individu yang terindikasi berisiko melalui platform online, agar segera memeriksakan kesehatan mereka.

Sri Maryati menyoroti bahwa kasus HIV/AIDS tidak hanya ditemukan di kalangan remaja, tetapi juga pada orang dewasa, terutama melalui hubungan heteroseksual yang didominasi oleh laki-laki.

Data menunjukkan bahwa kasus yang berasal dari hubungan lawan jenis lebih tinggi dibandingkan hubungan sesama jenis. Populasi kunci seperti waria, gay, dan Pekerja Seks Komersial (PSK) menyumbang sekitar 20% kasus, sementara 80% sisanya berasal dari hubungan heteroseksual atau populasi umum.

Scroll to Top