Campak di AS Mengkhawatirkan: Kasus Melonjak, Status Eliminasi Terancam

JAKARTA – Wabah campak di Amerika Serikat menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan telah terkonfirmasi 800 kasus di 24 negara bagian hingga pertengahan April.

Jumlah ini melonjak tajam dibandingkan dengan total kasus di sepanjang tahun 2024 yang hanya mencapai 285. Peningkatan signifikan ini mengindikasikan penyebaran campak yang sangat cepat. Bahkan, wabah ini telah merenggut dua nyawa, dan satu kasus kematian lainnya masih dalam investigasi.

Jika laju penambahan kasus terus berlanjut, AS berpotensi melampaui total kasus tahun 2019 yang mencapai 1.274, bahkan mendekati rekor tertinggi sejak tahun 1992.

Enam negara bagian tengah berjuang melawan wabah yang serius, yaitu Texas, New Mexico, Ohio, Kansas, Indiana, dan Michigan. Sementara itu, virus ini terdeteksi di 18 negara bagian lainnya, termasuk Alaska, Arkansas, California, Colorado, Florida, Georgia, Hawaii, Kentucky, Maryland, Minnesota, New Jersey, New York, Oklahoma, Pennsylvania, Rhode Island, Tennessee, Vermont, dan Washington.

Fakta yang lebih mengkhawatirkan adalah, sekitar 96% kasus campak terjadi pada individu yang belum divaksinasi atau status vaksinasinya tidak diketahui.

Lonjakan kasus ini mengancam status eliminasi campak yang telah dicapai AS pada tahun 2000, ketika tidak ada lagi penyebaran virus berkelanjutan selama 12 bulan. Wabah yang berawal di Texas pada bulan Januari ini berpotensi menggagalkan status tersebut jika berlangsung lebih dari satu tahun.

CDC mengingatkan bahwa angka yang dilaporkan mungkin belum sepenuhnya mencerminkan cakupan wabah yang sebenarnya, karena adanya penundaan dalam pelaporan.

Campak adalah penyakit menular yang sangat mudah menyebar melalui batuk dan bersin. Virus ini dapat bertahan di udara hingga dua jam setelah orang yang terinfeksi meninggalkan ruangan.

Gejala awal campak meliputi demam tinggi, batuk, pilek, dan mata berair. Ruam khas akan muncul tiga hingga lima hari setelah gejala pertama. Seseorang yang terinfeksi dapat menularkan virus empat hari sebelum dan empat hari setelah ruam muncul.

Vaksin Measles, Mumps, Rubella (MMR) sangat efektif dalam mencegah infeksi campak. Dua dosis vaksin MMR efektif hingga 97% melawan virus ini. Anak-anak sebaiknya menerima dosis pertama antara usia 12 hingga 15 bulan dan dosis kedua antara usia 4 hingga 6 tahun.

Perjalanan internasional oleh orang yang belum divaksinasi menjadi faktor signifikan dalam membawa penyakit campak ke Amerika Serikat. CDC merekomendasikan agar semua pelancong internasional divaksinasi lengkap terhadap campak sebelum bepergian, ke manapun tujuannya.

Scroll to Top