Konflik antara Erika Carlina dan mantan pasangannya, DJ Panda, mencapai titik didih setelah keduanya saling memberikan pernyataan di media sosial. Erika, yang tengah mengandung sembilan bulan, dengan tegas membantah sejumlah klaim yang dilontarkan DJ Panda.
Bantahan Erika terhadap Pernyataan DJ Panda:
Tidak Pernah Melarang DJ Panda Mengakui Anak: Erika menampik tuduhan bahwa dirinya melarang DJ Panda untuk mengakui anak yang dikandungnya. Ia mengakui bahwa dirinya yang membatalkan pernikahan, namun ia tidak pernah menyuruh DJ Panda untuk diam atau menyembunyikan identitasnya sebagai ayah. Justru, menurut Erika, DJ Panda-lah yang ingin menjaga citranya di mata publik dengan menyebut hubungan mereka hanya sebatas gimmick.
Mental Terganggu Selama Kehamilan: Erika mengungkapkan bahwa ia merasa diteror secara mental oleh DJ Panda selama masa kehamilannya. Ia merasa hidupnya tidak tenang dan terus-menerus berada dalam tekanan sejak kehamilannya diketahui DJ Panda. Erika bahkan menyebut DJ Panda sebagai sosok yang telah merusak kesehatan mentalnya secara konsisten selama kehamilan.
Kehamilan Erika Carlina Diungkap DJ Panda di Grup Fans: Erika merasa kecewa karena DJ Panda dengan sengaja membongkar kehamilannya di grup penggemarnya, bahkan menyebarkan foto USG dan lokasi rumah sakit tempat Erika memeriksakan kehamilan. Hal ini membuatnya merasa tidak aman untuk pergi ke rumah sakit. Selain itu, Erika juga merasa sakit hati karena anggota grup tersebut menghina penampilannya dan menjadikannya bahan pergunjingan.
DJ Panda Disebut Membuat Narasi Sepihak: Erika menanggapi cerita DJ Panda tentangnya yang selalu dilontarkan di tiap jalani live streaming. Erika mengatakan, narasi yang dibuat DJ Panda ke publik hanya sepihak untuk melindungi dirinya sendiri dan menjaga citranya. Ia juga membagikan bukti visual dari pengikutnya yang melihat DJ Panda bersama perempuan lain di kereta cepat Whoosh, untuk membuktikan kebohongan DJ Panda.
Akui Sudah Tempuh Jalur Hukum: Erika menegaskan bahwa ia telah melaporkan DJ Panda ke pihak berwajib dan proses hukum sudah berjalan sejak lama. Namun, kondisi fisiknya yang sedang hamil besar membuatnya tidak bisa terlalu intens mengurusnya sendiri. Erika menyerahkan seluruh proses hukum kepada aparat penegak hukum.
