Jakarta – Israel dilaporkan memberikan izin kepada negara-negara asing untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina di Jalur Gaza. Keputusan ini diambil di tengah situasi kemanusiaan yang memprihatinkan di wilayah tersebut.
Menurut keterangan Koordinator Kegiatan Pemerintah Israel di Wilayah Teritori (COGAT), negara-negara seperti Yordania dan Uni Emirat Arab diperbolehkan untuk melanjutkan pengiriman bantuan, terutama melalui jalur udara, seperti yang pernah dilakukan sebelumnya. Koordinasi penerjunan bantuan ini akan dilakukan bersama dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Yordania dijadwalkan menjadi negara pertama yang melaksanakan penerjunan bantuan udara. Tahun sebelumnya, Amerika Serikat, bekerja sama dengan Yordania, Mesir, dan Prancis, telah mengirimkan puluhan ribu paket makanan melalui udara ke wilayah utara Gaza.
Kondisi di Gaza semakin memburuk sejak Maret lalu, ketika pasokan bantuan ke wilayah tersebut terputus. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa lebih dari seratus orang meninggal dunia akibat kelaparan. UNICEF mencatat bahwa dalam dua minggu pertama Juli, mereka telah merawat 5.000 anak yang menderita kekurangan gizi akut di Gaza.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menggambarkan situasi di Gaza sebagai kelaparan massal yang disebabkan oleh blokade bantuan yang dilakukan oleh manusia.